Rdarlambar.bacakoran.co – Kemunculan Ayatollah Ali Khamenei di hadapan publik untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang Israel-Iran langsung menggemparkan jagat politik Iran. Setelah sempat menghilang selama 12 hari, Pemimpin Tertinggi Iran itu tampil di acara peringatan Asyura di Pusat Keagamaan Imam Khomeini, Teheran, Sabtu (5/7/2025).
Tampilnya Khamenei membawa gelombang euforia di kalangan pejabat tinggi negeri para mullah itu. Presiden Iran Masoud Pezeshkian hingga Wakil Presiden Pertama Mohammad-Reza Aref tak menyembunyikan rasa lega dan semangat baru mereka. Berbagai unggahan di media sosial memperlihatkan foto dan video Khamenei duduk dengan tenang di tengah ribuan jemaah.
Di mata para pejabat Iran, momen ini lebih dari sekadar kehadiran seorang pemimpin. Ini adalah simbol perlawanan terhadap tekanan eksternal yang makin menggila sejak konflik rudal dengan Israel. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi yang baru saja mendarat di Brasil untuk menghadiri KTT BRICS, bahkan menyebut momen tersebut sebagai penguat tekad menghadapi musuh.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Mohammad-Javad Zarif dan anggota Partai Reformis Mohammad-Ali Abtahi juga memuji kehadiran Khamenei sebagai jawaban telak atas propaganda Barat yang menyebut Iran sedang dilanda krisis kepemimpinan.
Selama perang rudal dua pekan lalu, Khamenei dikabarkan menjadi target operasi pembunuhan Israel. Namun, ketidakjelasan lokasi keberadaannya justru menggagalkan rencana tersebut. Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan lantang menyebut Khamenei selamat bukan karena kegagalan operasi, melainkan karena dampak strategis yang bakal muncul jika pemimpin Iran itu tewas.
Kini, dengan kemunculannya di Asyura, Khamenei seolah mengirim pesan tegas: dirinya masih menjadi simbol kekuatan yang tak tergoyahkan di tengah badai geopolitik kawasan. (*(
Kategori :