WAYTENONG – Semarak kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun 2025 terasa begitu istimewa di Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Puncak peringatan HUT RI tahun ini disajikan dengan pawai budaya dan pawai kendaraan hias yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mulai dari jajaran pemerintahan, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, hingga yayasan turut ambil bagian, menciptakan suasana kecamatan yang penuh warna, riuh semangat, dan kental nuansa persatuan.
Sejak pagi, masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan utama untuk menyaksikan arak-arakan. Anak-anak, remaja, hingga orang tua berdiri di tepi jalan, memberikan sorak sorai ketika rombongan pawai melintas. Beragam atraksi budaya ditampilkan. Ada yang mengenakan pakaian adat nusantara, ada pula yang menampilkan kostum unik dan kreatif hasil kreasi lokal. Tak ketinggalan kendaraan hias dengan ornamen merah putih, replika perjuangan, serta tema kemerdekaan menambah semarak pawai.
Antusiasme masyarakat begitu tinggi hingga ruas jalan nasional di wilayah Way Tenong sempat mengalami kemacetan panjang, terutama dari Pekon Mutar Alam hingga Pekon Puralaksana. Namun, kondisi tersebut justru menambah semarak suasana. Bagi warga, macet kali ini adalah “macet yang membahagiakan” karena menjadi tanda betapa ramainya partisipasi masyarakat merayakan hari besar bangsa.
Salah seorang peserta pawai, Diah, tampil mencuri perhatian dengan mengenakan kostum ala tokoh Mak Lampir. Ia mengaku senang bisa ikut berpartisipasi. Menurutnya, kegiatan seperti ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga mencerminkan semangat persatuan yang terus melekat dalam kehidupan masyarakat Way Tenong. “Semua bisa ikut tampil, semua bisa berkreasi, dan itu menandakan kebersamaan kita masih sangat kuat,” ungkapnya penuh semangat.
Camat Way Tenong, Ahmad Ah Nuh, S.T., M.T., menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan HUT RI ke-80 ini dirancang melalui musyawarah bersama lintas elemen masyarakat. Mulai dari konsep pawai, perlombaan, hingga penghargaan, semuanya disusun secara mufakat. Hal ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan masih terjaga dengan baik di tengah era modernisasi.
“Atas nama pemerintah kecamatan, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat. Antusiasme yang luar biasa ini menunjukkan betapa cintanya masyarakat Way Tenong terhadap NKRI,” ujarnya. Ia juga berharap melalui perayaan ini, generasi muda dapat terus menumbuhkan rasa bangga dan cinta tanah air, serta menjaga warisan kebersamaan yang telah lama menjadi identitas bangsa Indonesia.
Momentum kemerdekaan di Way Tenong tahun ini seakan menjadi pengingat bahwa HUT RI bukan hanya sekadar acara seremonial. Lebih dari itu, ia adalah ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan rasa syukur, meneguhkan persatuan, sekaligus memperkuat semangat perjuangan di tengah tantangan zaman. (rinto/lusiana)