80 Ribu Kopdes Merah Putih Ditargetkan Operasi Penuh November 2025

Kamis 21 Aug 2025 - 18:51 WIB
Reporter : Rinto Arius

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah terus mempercepat penguatan ekonomi rakyat melalui pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Program besar yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Pangan ini ditargetkan melibatkan sedikitnya 80 ribu unit koperasi di seluruh Indonesia, dengan jadwal operasional penuh pada November 2025.

Skema percepatan ini dilakukan secara bertahap. Memasuki Agustus 2025, pemerintah menargetkan 15 ribu Kopdes Merah Putih dapat mulai beroperasi. Jumlah itu akan ditambah 25 ribu unit pada September, disusul 25 ribu unit berikutnya di bulan Oktober, hingga akhirnya 15 ribu koperasi lagi siap dijalankan pada November mendatang. Dengan pola bertahap tersebut, pemerintah optimistis target 80 ribu unit koperasi akan benar-benar tercapai sebelum memasuki tahun 2026.

Langkah percepatan ini melibatkan banyak pihak. Selain kementerian dan lembaga terkait, kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia juga ikut dilibatkan untuk memperkuat dukungan. Pemerintah menilai sinergi lintas sektor sangat penting agar koperasi desa ini tidak hanya sekadar berdiri, tetapi mampu langsung menjalankan fungsi ekonomi di tengah masyarakat.

 

Data desa mandiri yang telah diverifikasi Kementerian Desa menjadi salah satu acuan utama dalam pengoperasian awal. Dari sekitar 20 ribu desa mandiri yang sudah siap, sebagian besar diprioritaskan untuk menjadi lokasi awal beroperasinya Kopdes Merah Putih. Dengan cara ini, koperasi diharapkan bisa langsung menyatu dengan aktivitas ekonomi desa, khususnya dalam mendukung distribusi pangan dan kebutuhan pokok masyarakat.

Agar berjalan lebih transparan, seluruh Kopdes Merah Putih diwajibkan masuk dalam sistem digital yang dirancang PT Telkom Indonesia. Melalui sistem ini, pemerintah dapat memantau secara langsung seluruh aktivitas koperasi, mulai dari pemasukan barang, penjualan, pengeluaran, hingga arus pinjaman dan pembayaran ke bank-bank milik negara (Himbara). Digitalisasi ini juga akan mempermudah penyusunan laporan keuangan, sehingga pengurus hanya perlu fokus mengelola bisnis dan melayani anggota.

Meski begitu, pelaksanaan program ini tetap menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait konektivitas jaringan internet. Banyak desa yang masuk kategori wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) masih terkendala akses teknologi informasi. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital telah menyatakan komitmennya untuk mempercepat pembangunan jaringan internet di daerah-daerah tersebut, agar seluruh koperasi bisa masuk dalam sistem digital yang sama.

Dengan dukungan infrastruktur dan sinergi multipihak, Kopdes Merah Putih diharapkan tidak hanya menjadi wadah ekonomi lokal, tetapi juga motor penggerak ketahanan pangan nasional. Program ini menjadi bagian penting dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat peran desa sebagai ujung tombak pembangunan, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui koperasi modern yang terintegrasi dengan sistem digital. (*/rinto)

 

Kategori :