BALIKBUKIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat terus menunjukkan komitmen dalam mendorong kemandirian pekon. Tahun ini, sebanyak 67 pekon di kabupaten berjuluk Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu resmi berstatus pekon mandiri dari total 131 pekon yang ada.
Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Pekon Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Lampung Barat, Desmon Irawan, S.T., mendampingi Kepala DPMP Bulki, S.Pd, M.M., mengatakan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata kemajuan pembangunan di tingkat pekon.
“Jumlah pekon berstatus mandiri di Lampung Barat terus bertambah dari tahun ke tahun. Ini tentu kabar gembira bagi kita semua,” ujar Desmon, Rabu (8/10).
Menurutnya, tren peningkatan kemandirian pekon di Lampung Barat terus menunjukkan hasil menggembirakan. Pada 2020 hanya ada 10 pekon mandiri, kemudian melonjak menjadi 40 pekon pada 2021, 47 pekon di 2023, dan kini mencapai 67 pekon pada 2025.
Lanjut dia, mengacu pada Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Nomor 343 Tahun 2025 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa, saat ini di Kabupaten Lampung Barat terdapat 67 pekon mandiri, 48 pekon maju, dan 16 pekon berkembang.
“Yang patut kita syukuri, untuk kategori pekon tertinggal di Lampung Barat sudah tidak ada lagi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Desmon menjelaskan bahwa Indeks Desa Membangun (IDM) menjadi salah satu dasar penting bagi Kementerian Keuangan dalam menetapkan alokasi Dana Desa. Artinya, semakin tinggi tingkat kemandirian sebuah pekon, semakin besar pula peluangnya untuk mendapatkan dukungan anggaran pembangunan.
“IDM dibentuk berdasarkan tiga aspek utama, yaitu ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, serta ketahanan ekologi atau lingkungan. Jadi, peningkatan status pekon bukan hanya soal administrasi, tetapi juga mencerminkan kemajuan kualitas hidup masyarakat di dalamnya,” terang Desmon.
Pemkab Lampung Barat berharap, bertambahnya jumlah pekon mandiri tahun ini akan semakin memperkuat fondasi pembangunan berbasis masyarakat. (lusiana)