ABK Kapal Tongkang Berhasil Dievakuasi

Jumat 07 Nov 2025 - 21:44 WIB
Reporter : Yayan Prantoso

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Tiga anak buah kapal (ABK) Tongkang Ronmas 69 yang terdampar di pesisir Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Jum’at 7 November 2025 berhasil dievakuasi dengan selamat. Proses evakuasi berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari kepolisian, aparat pekon hingga tim penanggulangan bencana daerah.

Plt. Kasatpolairud Polres Pesbar, Iptu Hermanto, mewakili Kapolres AKBP Bestiana, S.I.K., M.M., mengatakan evakuasi itu berjalan lancar dan koordinatif. pihaknya bersama tim gabungan dari Ditpolairud Polda Lampung, Syahbandar Pesbar, BPBD, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan pemerintah Pekon Tanjung Setia turun ke lokasi kapal tongkang yang terdampar.

“Ketiga ABK yang berada di atas kapal Tongkang Ronmas 69 berhasil dievakuasi tanpa mengalami luka serius,” katanya.

Ditambahkannya, ABK itu kemudian dibawa ke Balai Pekon Tanjung Setia untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai insiden yang menimpa kapal tempatnya bekerja. Seluruh AKB dalam kondisi sehat dan kooperatif saat memberikan keterangan. Ketiga ABK itu diketahui bernama Dede Sutoyo (43), warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

“Selain itu, Yulius Pedor Kuremas (28), asal Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagakeo, Nusa Tenggara Timur, dan Stefanus Suwono (41), warga Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,” jelasnya.

Dikatakannya, berdasarkan keterangan awal, peristiwa terdamparnya kapal tongkang itu bermula pada Minggu, 2 November 2025 sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, Tongkang Ronmas 69 yang ditarik oleh kapal takbut Ronmas 68 milik PT Bintang Ronmas Jakarta sedang berlayar dari Pelabuhan Sikakap, Mentawai, Sumatera Barat, menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

“Kapal itu membawa muatan berupa kayu berbagai jenis, antara lain kayu keruing, meranti merah dan meranti putih dengan total volume sekitar 4.800 meter kubik,” jelasnya.

Namun, kata dia, ketika kapal memasuki perairan barat Lampung pada Rabu, 5 November 2025 malam, cuaca buruk disertai gelombang tinggi mulai menghadang. Takbut Ronmas 68 yang menarik tongkang mengalami gangguan mesin akibat propeler terlilit tali. Kondisi ini membuat kedua kapal tersebut terombang-ambing di tengah laut, sekitar 30 mil dari garis pantai Pesisir Barat.

“Dalam situasi sulit tersebut, nakhoda dan ABK berupaya bertahan sambil menunggu kondisi memungkinkan untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.

Namun, maish kata dia, arus laut yang kuat dan angin kencang terus mendorong kapal tongkang hingga akhirnya terdampar di pesisir Pantai Tanjung Setia pada Kamis, 6 November 2025 pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah memastikan kapal aman dari ancaman ombak besar, kru tongkang memutuskan untuk melepaskan tali pengikat antara kapal takbut dan tongkang.

“Sekitar pukul 11.00 WIB, kapal tagboat Ronmas 68 kemudian meninggalkan lokasi untuk melakukan perbaikan propeler di Pelabuhan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung,” jelasnya.

Sementara itu, kata dia, Tongkang Ronmas 69 tetap terdampar di tepi pantai dengan tiga ABK yang masih berada di atas kapal menunggu bantuan. Begitu mendapat laporan adanya kapal terdampar, tim gabungan langsung dikerahkan. Cuaca saat itu masih cukup berangin, tapi alhamdulillah proses evakuasi bisa dilakukan tanpa hambatan berarti. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan cepat peristiwa tersebut.

“Setelah pemeriksaan awal, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Syahbandar Pesisir Barat serta perusahaan pemilik kapal untuk memastikan tindak lanjut terhadap tongkang yang masih berada di lokasi terdampar,” pungkasnya. (yayan/*) 

Kategori :