BALIKBUKIT - Dari 963 hektar luas lahan tanaman cengkeh di Kabupaten Lampung Barat, 72 hektar diantaranya mengalami kerusakan. Hal itu berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat per tahun 2023.
Kepala Disbunnak Yudha Setiawan mengungkapkan, luas areal komoditas cengkeh di Lampung Barat mencapai 963 hektar, rinciannya tanaman belum menghasilkan 506 hektar, tanaman menghasilkan 385 hektar sedangkan tanaman rusak terdapat 72 hektar. “Jadi tanaman cengkeh yang mengalami kerusahan mencapai 72 hektar,” ungkap Yudha.
Dipaparkannya, dari luas lahan 385 Ha tanaman menghasilkan tersebut produksinya 126 ton dalam bentuk bunga kering. “Tanaman cengkeh di Kabupaten Lampung Barat mayoritas di tanam di sela-sela tanaman kopi,” kata dia seraya menambahkan, jumlah petani yang menanam cengkeh ada 1.852 petani yang tersebar di sejumlah kecamatan, diantaranya di Kecamatan Waytenong, Kecamatan Balikbukit dan Kecamatan Batubrak
Menurut Yudha, tanaman cengkeh yang rusak tersebut dikarenakan kurangnya perawatan seperti pemupukan dan lainnya sehingga mempengaruhi produksi. "Untuk tanaman cengkeh juga bermanfaat bagi petani karena menambah penghasilan para petani. Saat ini saja harga jual cengkeh mencapai Rp120.000 perkilogram,” ujar dia
Ia berharap kepada petani cengkeh agar bisa menjaga dan merawat tanaman cengkehnya dengan baik serta rutin melakukan pemumpukan sehingga hasil panennya meningkat. “Kita berharap tahun ini produksi cengkeh mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Jadi diharapkan selain panen kopi, pada saat musim peceklik petani juga bisa melakukan panen cengkeh sehingga pendapatan petani meningkat,” tandasnya. *