PESISIR UTARA– Sejumlah areal sawah warga di Pekon Gedau, Kecamatan Pesisir Utara hingga kini tidak bisa di garap oleh masyarakat setempat.
Pasalnya, saluran irigasi yang biasa dimanfaatkan mengalami kerusakan yang berakibat pasokan air ke sawah berhenti total dan tidak ada perbaikan saluran irigasi yang dilakukan oleh pihak terkait.
Peratin Gedau Nursiwan., mengatakan sekitar 2,5 hektar lahan sawah warga tidak bisa digarap karena saluran irigasi yang biasa dimanfaatkan untuk areal sawah itu hancur akibat terjangan banjir bandang pada aliran Way Gedau pada akhir tahun 2022.
”Saluran irigasi di aliran Way Gedau itu hancur akibat di terjang banjir bandang akhir tahun 2022 lalu, sampai sekarang belum ada perbaikan yang dilakukan oleh intansi terkait sehingga persawahan itu tidak bisa digarap,” kata dia.
Dijelaskannya, akibat rusaknya saluran irigasi itu, selama satu tahun terakhir areal persawahan itu tidak bisa digarap, bahkan kini kondisinya sudah menjadi semak belukar.
”Posisi areal persawahan lebih tinggi dari aliran Way Gedau, jadi salah satu cara agar petani dapat menggarap sawah nya adalah dengan memanfaatkan saluran irigasi yang bersumber dari aliran sungai itu,” jelasnya.
Menurutnya, akibat banjir bandang itu, tidak hanya saluran irigasi yang megalami kerusakan, tapi juga sejumlah petak sawah yang berada di pinggir aliran sungai itu sudah menghilang terseret banjir.
”Sawah yang berada di pinggir aliran sungai itu sudah tidak ada lagi karena tergerus banjir bandang, bahkan saat ini aliran sungai sudah pindah dan bertambah lebar,” terangnya.
Pihaknya berharap, Pemkab Pesabr dapat melakukan perbaikan pada saluran irigasi yang mengalami kerusakan itu, karena terdapat sejumlah titik saluran irigasi yang mengalami kerusakan.
”Titik kerusakan yang paling parah ada disekitar areal persawahan itu, sekitar 50 meter saluran irigasi hilang terbawa air, belum lagi di bagian atas ada juga yang rusak dan tertimbun batu,” pungkasnya. (yogi/*)