PESISIR TENGAH – Jajaran Polres Pesisir Barat (Pesbar), Sabtu 24 Agustus 2024 kemarin menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) sebagai upaya menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 yang aman dan kondusif, serta mengantisipasi dalam rangka menghadapi potensi kerusuhan atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat saat pelaksanaan Pilkada.
Simulasi yang dilaksanakan di ruas jalan lintas barat (jalinbar) disekitar wilayah Kantor Komisi Pemilhan Umum (KPU) Kabupaten Pesbar, Pekon Way Redak Kecamatan Pesisir Tengah, itu dengan melibatkan personil gabungan yang terdiri dari 151 orang personil Polres Pesbar, 20 orang personil TNI, 30 orang personiol Satpol PP-Damkar Pesbar. Selain itu, juga melibatkan dari Brimob, Dinas Perhubungan (Dishub) Pesbar, Linmas dari sejumlah Pekon, serta sejumlah masyarakat yang juga ikut terlibat.
Berdasarkan pantauan dilokasi simulasi itu, berbagai adegan yang diperagakan seolah-olah merupakan kejadian sebenarnya dalam pelaksanaan Pilkada di lapangan itu dilakukan berbagai tahapan pengamanan yang dilakukan oleh jajaran Polres Pesbar dan juga tim gabungan. Berbagai adegan itu meliputi kegiatan patroli kepolisian, dan kegiatan pengamanan setiap tahapan Pilkada.
Selain itu, kegiatan pengamanan penyelenggara Pilkada, hingga kegiatan penanganan unjuk rasa dilapangan, dalam simulasi unjuk rasa itu baik berupa aksi biasa, damai, maupun hingga aksi anarkis seperti massa yang saling dorong mendorong dengan anggota kepolisian, peragaan aksi massa yang melempari petugas, massa melakukan pembakaran ban, penangkapan pelaku provokasi massa dan aksi lainnya. Hingga terakhir pengamanan setelah aksi unjuk rasa yakni kegiatan patroli cooling system yang melibatkan semua pihak, baik dari Kepolisian, TNI, Satpol PP dan terkait lainnya.
Kapolres Pesbar AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., mengaku, simulasi Sispamkota itu dilakukan agar semua pasukan baik dari Kepolisian maupun TNI dan pihak terkait lainnya agar tetap siap siaga selama Operasi Mantap Praja tahun 2024 dalam pelaksanaan pengamanan Pilkada serentak 2024 ini berlangsung. Sehingga, berbagai adegan yang telah diperagakan itu diharapkan dapat dipahami oleh personil yang terlibat.
“Mulai dari pencegahan kejadian, penanganan, hingga pengamanan saat terjadi adanya tindakan yang dapat menimbulkan kerusuhan ataupun ketidak kondusifan wilayah pada sata Pilkada,” katanya.
Dijelaskannya, semua personil yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada itu juga akan melakukan penjagaan maksimal seperti di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kabupaten Pesbar. Kini terdapat beberapa TPS yang dinilai rawan. Karena itu, dari pihak Kepolisian juga akan tetap menciptakan situasi di TPS yang dinilai rawan itu bisa tereduksi kerawanannya hingga menjadi tidak rawan. Berdasarkan data yang kami miliki memang, di Kabupaten Pesbar ini terdapat beberapa TPS yang dinilai rawan. Namun kerawanan itu bukan karena masyarakat, tapi karena lokasinya yang sulit di jangkau.
“Sehingga kami akan lebih intens untuk mengantisipasi terjadinya ganguan Kamtibmas, salah satunya saat pengiriman logistik dan sebagainya, agar semuanya benar-benar aman dan kondusif,” pungkasnya.*