Satgas Rutin Patroli, Ingatkan Warga Soal Keberadaan Harimau

RUTIN PATROLI_ Tim Satgas hingga kini masih rutin melakukan patroli gabungan sekaligus mengimbau warga tetap waspada terhadap keberadaan harimau sumatera. -Foto Dok---
PESISIR TENGAH – Keberadaan harimau sumatra yang terdeteksi melalui jejak telapak di beberapa area pemukiman warga di Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), hingga kini masih menjadi perhatian serius.
Tim Posko 1 Peduli Satwa Atar Way Balak, Pekon Rawas, terus melaksanakan patroli rutin, memberikan himbauan kepada warga, dan memantau perangkap jebak yang telah dipasang di sekitar Atar Labuay dan Atar Way Balak untuk menangani situasi ini dengan aman.
Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi S.P., M.M., mengatakan bahwa tim Satgas terus mengintensifkan patroli dan mengimbau masyarakat di wilayah yang diduga menjadi lintasan harimau. Patroli gabungan ini dilakukan pada sore hari serta waktu-waktu tertentu yang dianggap rawan.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam melindungi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian satwa liar. Kami terus berupaya agar masyarakat menghindari lokasi yang menjadi lintasan harimau, terutama pada pagi, sore, dan malam hari,” kata Dadang, Sabtu (11/1/2025).
Tim gabungan yang terdiri dari berbagai pihak aktif melakukan patroli dan siaga untuk memberikan rasa aman bagi warga. Sejak ditemukan jejak harimau di Atar Sedangkek, Labuay, dan Atar Way Balak, tim telah memasang beberapa perangkap jebak di lokasi-lokasi strategis untuk menangani satwa tersebut tanpa mencelakainya.
”Tim juga terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi petani dan penggembala yang sering beraktivitas di lahan terbuka,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas berisiko di area hutan atau kebun yang terletak dekat dengan jalur lintasan harimau. Petani yang biasanya memanen durian atau damar disarankan untuk menunda kegiatan tersebut hingga situasi lebih aman. Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Imbauan juga diberikan kepada para pegawai rumah sakit dan keluarga pasien yang sering melintas di daerah rawan.
“Masyarakat disarankan untuk tidak berjalan sendirian, tetapi secara berkelompok saat melewati daerah yang menjadi lintasan satwa. Hal ini untuk mengurangi risiko jika terjadi pertemuan langsung dengan harimau,” jelasnya.
Patroli dan pemantauan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk memberikan rasa aman, tetapi juga sebagai bentuk mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar. Dadang berharap masyarakat tetap tenang dan mematuhi arahan dari tim gabungan.
”Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang telah diberikan oleh warga. Ini adalah upaya bersama untuk memastikan keselamatan masyarakat,” pungkasnya. (yayan/*)