8 Efek Samping Umum Yang Dapat Timbul Dari Penggunaan Morfin

MORFIN:Morfin adalah obat yang sangat efektif untuk meredakan nyeri berat, tetapi harus digunakan dengan pengawasan medis yang ketat untuk menghindari potensi efek samping yang berbahaya.Foto freepik--


Radarlambar.bacakoran.co - Morfin adalah obat opioid yang sering diresepkan untuk mengatasi nyeri berat, terutama pada pasien yang menjalani prosedur medis besar atau penderita penyakit kronis seperti kanker. Walaupun obat ini efektif dalam mengurangi rasa sakit penggunaan morfin dapat membawa berbagai efek samping.

Berikut efek samping yang biasa terjadi;

1. Mual dan Muntah
Mual dan muntah merupakan efek samping yang sering dialami oleh mereka yang mengonsumsi morfin. Obat ini dapat mengganggu saluran pencernaan dan merangsang bagian otak yang mengontrol rasa mual, terutama saat pertama kali digunakan.

2. Pusing atau Kepala Terasa Ringan
Morfin dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan pusing atau bahkan pingsan, terutama jika seseorang tiba-tiba berdiri setelah berbaring. Efek ini lebih sering terjadi pada dosis tinggi atau penggunaan obat dalam jangka panjang.

3. Rasa Mengantuk
Karena morfin bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat, banyak pasien yang merasa lebih mengantuk atau lelah setelah mengonsumsi obat ini. Efek samping ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti berkendara atau bekerja.

4. Konstipasi
Penggunaan morfin dalam waktu lama sering kali mengarah pada konstipasi atau sembelit. Obat ini menghambat pergerakan usus, sehingga membuat buang air besar menjadi lebih sulit. Untuk mengatasi ini, terkadang diperlukan obat pencahar atau penyesuaian pola makan.

5. Penurunan Nafsu Makan
Beberapa orang yang mengonsumsi morfin dapat mengalami penurunan nafsu makan, yang dapat berujung pada penurunan berat badan jika obat ini digunakan dalam periode yang panjang.

6. Kesulitan Bernapas
Pada dosis tinggi, morfin bisa mengurangi laju pernapasan, menyebabkan napas menjadi lebih lambat dan dangkal.

7. Toleransi dan Ketergantungan
Penggunaan morfin dalam waktu lama dapat menyebabkan tubuh membangun toleransi, artinya dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mendapatkan efek yang sama. Penggunaan berkelanjutan juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, yang dapat memicu gejala putus obat jika obat dihentikan secara mendadak.

8. Reaksi Alergi
Walaupun jarang terjadi, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap morfin. Gejalanya bisa berupa ruam kulit, gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan