Dongkrak Perekonomian, Petani Pesisir Barat Mulai Panen Padi

Sejumlah petani di Pesisir Barat mulai memasuki musim panen padi. foto dok--
PESISIR TENGAH - Sejumlah petani di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mulai memasuki musim panen padi. Meski puncak panen belum tiba, diharapkan hasil panen kali ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian petani, terutama menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriah.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan bahwa, di beberapa Kecamatan seperti Karyapenggawa, Way Krui, Pesisir Tengah, Ngambur, dan Pesisir Utara telah mulai panen padi. Sedangkan, di Kecamatan lainnya masih menunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini juga sudah memasuki musim panen raya.
“Saat ini panen baru berlangsung di beberapa Kecamatan, sementara puncak musim panen diperkirakan akan terjadi pada Maret hingga April 2025,” katanya, Minggu 23 Februari 2025.
Dijelaskannya, pada puncak musim panen nanti, pihaknya berharap hasil produksi padi dapat mencapai tingkat optimal. Selain itu, kondisi harga beras di pasaran juga diharapkan mengalami peningkatan. Dengan dimulainya musim panen, diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap stabilitas harga beras di Kabupaten Pesbar. Terlebih wilayah Pesbar ini juga merupakan salah satu daerah penghasil beras.
“Pemkab juga mengimbau agar hasil panen tidak dijual ke luar daerah jika memungkinkan. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok beras di pasaran sekaligus mendukung program swasembada pangan,” jelasnya.
Masih kata dia, selain sejumlah Kecamatan tersebut yang saat ini mulai panen, Kecamatan lainnya juga diperkirakan akan segera memasuki musim panen pada Maret hingga April mendatang. Dengan demikian, panen raya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap harga beras di Kabupaten Pesbar. Pihaknya juga mengimbau para petani yang telah selesai panen untuk segera mengolah kembali lahan sawah mereka guna mempercepat proses tanam selanjutnya.
“Sehingga kedepan kondisi ketersediaan stok beras di wilayah ini tidak terkendala. Karena kalau sampai terkendala, itu jelas sangat berdampak terhadap masyarakat setempat,” pungkasnya. *