Sejarah dan Peninggalan Kerajaan Sekala Brak

Patung Muli Batin adat Skala Brak di Puncak Restarea Lampung Barat. Foto dok--
Radarlambar.bacakoran.co - Kerajaan Sekala Brak, yang juga dikenal dengan nama Sekala Beghak atau Skala Brak, merupakan salah satu kerajaan penting yang pernah berdiri di Lampung. Kerajaan ini dikenal sebagai simbol peradaban dan kebudayaan masyarakat Lampung. Menurut sejarah, sekitar abad ke-3 Masehi, Kerajaan Sekala Brak dipimpin oleh Raja Buay Tumi, yang berasal dari suku Tumi. Suku ini merupakan salah satu kelompok etnis pertama yang mendiami wilayah Lampung, yang akhirnya membangun peradaban di kawasan ini.
Lokasi kerajaan ini terletak di lereng Gunung Pesagi, yang berada di daerah Belalau, sekitar selatan Danau Ranau, dan kini masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Barat. Kerajaan Sekala Brak memiliki beberapa penyebutan nama yang berkaitan dengan berbagai teori, seperti "Sekala Brak" yang berarti "tetesan yang mulia" atau "Segara Brak" yang merujuk pada danau Ranau yang luas di sekitarnya.
Bukti peninggalan kerajaan ini masih dapat ditemukan hingga saat ini, terutama berupa menhir dan situs-situs bersejarah lainnya. Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah istana kerajaan yang disebut Lamban Gedung, yang dikenal sebagai rumah adat bagi raja. Istana ini memiliki dua lantai dan menjadi tempat untuk rapat adat serta upacara kerajaan. Selain itu, sejumlah prasasti yang ditemukan di wilayah tersebut juga menjadi bukti sejarah, termasuk Prasasti Hujung Langit yang bertarikh 919 Saka, yang mencatat nama raja Baginda Sri Haridewa, yang diduga pernah memimpin Kerajaan Sekala Brak.
Berkat peninggalan-peninggalan ini, sejarah dan kebudayaan Kerajaan Sekala Brak dapat terus dipelajari, memberikan wawasan tentang masa lalu dan perkembangan peradaban di Lampung. (*)