Relapse: Mengenali Pemicu, Tanda-Tanda, dan Strategi Menghadapinya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Budi Setiawan |

Selasa , 08 Apr 2025 - 12:26

Relapse adalah bagian dari perjalanan menuju pemulihan, bukan titik akhir dan setiap orang bisa saja mengalaminya._Foto freepik_--

relapse: mengenali pemicu, tanda-tanda, dan strategi menghadapinya                            radarlambar.bacakoran.co - relapse merupakan kondisi ketika seseorang yang sedang berupaya pulih dari kecanduan—baik terhadap zat seperti narkoba, alkohol, rokok, maupun kebiasaan adiktif lainnya—kembali ke perilaku lama yang ingin dihentikan. meskipun tampak seperti kemunduran, relapse adalah bagian dari proses pemulihan yang kerap terjadi. hal terpenting adalah mengetahui cara mengenalinya dan menghadapi situasi ini dengan pendekatan yang tepat.
 
apa itu relapse?
relapse tidak selalu diawali dengan tindakan fisik. proses ini seringkali dimulai secara emosional dan mental sebelum akhirnya seseorang kembali pada kebiasaan lama. dengan memahami tahapannya, individu dapat lebih siap untuk mencegah terjadinya relapse secara utuh.
 
faktor pemicu relapse
-berbagai situasi bisa memicu keinginan untuk kembali ke pola lama. beberapa faktor yang sering menjadi penyebab antara lain:
-tekanan emosional, seperti stres karena pekerjaan, konflik pribadi, rasa kesepian, atau perasaan tidak berdaya.
-lingkungan yang mengingatkan masa lalu, termasuk tempat, orang, atau suasana yang dulu terkait dengan kecanduan.
-rasa bosan, ketika seseorang tidak tahu bagaimana mengisi waktu luang tanpa kebiasaan lama.
-terlalu percaya diri, merasa sudah sembuh sepenuhnya dan mengabaikan kewaspadaan.
-minimnya dukungan sosial, kurangnya teman atau keluarga yang bisa memberi dukungan emosional.
 
tanda-tanda relapse
relapse tidak muncul secara mendadak. beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai antara lain;
1. perubahan emosi
mudah tersinggung, merasa cemas, atau tidak nyaman tanpa alasan jelas.
 
2. menjauh dari lingkungan positif
menghindari komunitas pemulihan, keluarga, atau aktivitas yang sebelumnya membantu proses pemulihan.
 
3. munculnya keinginan untuk kembali menggunakan
mulai membayangkan atau merindukan sensasi saat menggunakan zat atau perilaku lama.
 
4. mengabaikan kebiasaan sehat
tidak menjaga pola tidur, pola makan, olahraga, atau kegiatan lain yang mendukung proses pemulihan.
 
5. menyembunyikan perasaan atau tindakan
menjadi tertutup terhadap orang-orang terdekat, termasuk menyembunyikan niat untuk menggunakan kembali.
 
menghadapi dan mencegah relapse
 
jika relapse terjadi, hal terpenting adalah segera mengambil langkah pemulihan kembali. beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. hindari menyalahkan diri sendiri
relapse bukan akhir dari segalanya. ini bisa menjadi peluang untuk mengevaluasi dan memperkuat proses pemulihan.
 
2. segera cari dukungan
hubungi profesional, teman terpercaya, kelompok pemulihan, atau orang yang bisa memberi bantuan.
 
3. kenali pemicu dan rancang ulang strategi
cari tahu apa yang menyebabkan relapse dan susun pendekatan baru untuk menghindarinya ke depan.
 
4. kembali ke pola hidup sehat
menjaga tidur, makan bergizi, olahraga, dan mengikuti rutinitas pemulihan secara konsisten.
 
5. latih kesadaran diri (mindfulness)
dengan lebih peka terhadap pikiran dan perasaan sendiri, kamu bisa lebih cepat mendeteksi tanda bahaya sebelum terlambat.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Senin, 5 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan