Serangan Balasan India ke Pakistan: Ketegangan di Kashmir Memasuki Babak Baru

Ilustrasi Pesawat Pakistan Internasional Airlines. Foto/AFP--

Radarlambar.bacakoran.co -Kawasan perbatasan Kashmir kembali menjadi pusat konflik panas antara India dan Pakistan. Rabu, 7 Mei 2025, militer India melancarkan serangan rudal ke enam titik di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan ini disebut sebagai bentuk balasan atas tragedi berdarah di kota wisata Pahalgam, Kashmir India, yang terjadi pada April lalu dan menewaskan puluhan turis Hindu.

India mengklaim bahwa serangan ini menyasar infrastruktur kelompok teroris yang diyakini berada di balik insiden 23 April tersebut. Pemerintah India menegaskan bahwa target mereka bukan negara Pakistan, melainkan jaringan teror yang beroperasi di wilayah tersebut.

Namun, dampak di lapangan menunjukkan kenyataan yang lebih kompleks. Berdasarkan laporan media internasional, serangan ini mengakibatkan delapan orang tewas—lima di antaranya adalah warga sipil yang tinggal di Ahmedpur Timur, provinsi Punjab Pakistan. Tiga lainnya meninggal di lokasi berbeda. Tak hanya korban jiwa, setidaknya 38 orang juga dilaporkan terluka dalam insiden ini.

Pemerintah Pakistan merespons dengan tegas. Mereka menyatakan bahwa serangan ini merupakan tindakan agresif yang tidak dapat ditoleransi dan menyamakan tindakan India dengan deklarasi perang. Saat ini, militer Pakistan dikabarkan sedang mempersiapkan langkah balasan. Pemerintah Pakistan juga menyatakan kesiapannya untuk menghadapi kemungkinan eskalasi konflik lebih jauh.

Awal Mula Konflik: Serangan di Pahalgam
Akar dari ketegangan terbaru ini berawal dari serangan brutal yang terjadi pada 23 April lalu di Pahalgam, wilayah pegunungan Himalaya yang masuk dalam administrasi India. Sekelompok pria bersenjata menyerang rombongan wisatawan, menyebabkan 26 orang tewas dan 17 lainnya terluka. Peristiwa tersebut mengguncang India dan memicu kemarahan publik.

Pada awalnya, kelompok ekstremis Lashkar-e-Taiba sempat disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab, namun kemudian kelompok ini membantah keterlibatannya. Pihak berwenang India kini menyelidiki lebih lanjut dan telah mengantongi daftar tersangka, termasuk dua warga negara Pakistan. Meski begitu, identitas mereka masih dirahasiakan.

Konflik yang Tak Pernah Usai
Ketegangan antara India dan Pakistan memang bukan hal baru. Kedua negara telah berselisih selama lebih dari tujuh dekade, terutama soal wilayah Kashmir. Sejak pemisahan India dan Pakistan tahun 1947, Kashmir menjadi titik sengketa paling sensitif, karena status wilayah ini sempat menggantung—berpenduduk mayoritas Muslim namun dengan pemimpin yang pro-India.

Intervensi PBB saat itu menghasilkan pembagian wilayah Kashmir menjadi dua bagian: satu dikelola India, satu lagi oleh Pakistan. Namun, hingga kini, klaim atas seluruh wilayah Kashmir masih menjadi sumber ketegangan dan kerap memicu bentrokan militer.

Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa India dan Pakistan adalah dua negara bersenjata nuklir. Setiap konflik terbuka di antara keduanya memicu kekhawatiran global terhadap potensi eskalasi menjadi perang besar yang bisa mengganggu stabilitas kawasan bahkan dunia.

Ancaman yang Mengintai
Serangan rudal yang dilakukan India ke wilayah Pakistan merupakan alarm bahaya bahwa situasi bisa bergerak cepat menuju konflik terbuka. Masyarakat internasional kini mengamati dengan cemas, berharap kedua negara dapat menahan diri dan kembali ke jalur diplomasi.

Namun, dengan masing-masing pihak mengklaim tindakan mereka sebagai pembelaan diri dan hak atas keamanan, harapan akan deeskalasi tampak masih jauh dari kenyataan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan