BUMN China Tertarik Investasi Proyek Tol Pejagan–Cilacap, Banyumas Siap Jadi Pusat Industri Baru

Jalan Tol. Foto Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co -Guangxi Beibu Gulf Investment Group Co Ltd, sebuah perusahaan milik negara (BUMN) asal Tiongkok, menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam pembangunan jalan tol Pejagan–Cilacap di Jawa Tengah. Perusahaan ini diketahui belum pernah melakukan investasi di Indonesia sebelumnya. Minat investasi ini mulai dibahas dalam pertemuan awal antara pihak perusahaan dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang berlangsung pada pertengahan Mei 2025.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, yang memiliki jaringan bisnis dengan pihak investor di Jakarta. Pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala daerah dari wilayah yang kemungkinan akan dilalui proyek jalan tol ini, termasuk Brebes, Tegal, dan Cilacap. Respons dari pemerintah daerah disebut positif dan mendukung penuh inisiatif ini.
Proyek jalan tol Pejagan–Cilacap sebelumnya sempat dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, proyek ini kini kembali dimasukkan dalam daftar PSN tingkat 3 dan telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian PU untuk periode 2025–2029.
Pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Banyumas, secara aktif mencari alternatif pendanaan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk dari investor asing. Tujuannya adalah untuk mempercepat pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Salah satu fokus utama pemerintah daerah adalah membuka akses tol yang dapat menghubungkan wilayah Ajibarang dan Wangon. Keberadaan pintu keluar di dua titik tersebut dinilai strategis karena akan memperkuat daya tarik kawasan industri yang telah lama dirancang, namun realisasinya terhambat oleh keterbatasan infrastruktur.
Investasi jalan tol ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas wilayah, tetapi juga membuka peluang investasi lanjutan di sektor industri, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Jawa Tengah. (*)