Penilaian Kinerja Kepala RA Usung Konsep Deep Learning

Kelompok Kerja Kepala RA (KKKRA) Lampung Barat menggelar evaluasi kinerja kepala RA. Foto Dok--
BALIKBUKIT – Penerapan pendekatan deep learning dalam pendidikan anak usia dini mulai mendapat perhatian serius di lingkungan Raudhatul Athfal (RA) di Lampung Barat. Seperti yang terlihat dalam forum evaluasi kinerja kepala RA yang digelar baru-baru ini oleh Kelompok Kerja Kepala RA (KKKRA) Kabupaten Lampung.
Kasi Penmad Kemenag Lampung Barat Mukip Zaman menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini melalui penguatan peran kepala RA sebagai motor penggerak pembelajaran yang inovatif.
“Penilaian kinerja bukan hanya soal administrasi, tapi juga mencakup upaya untuk terus mengembangkan kompetensi guru serta kepala RA dalam menciptakan pembelajaran yang utuh dan bermakna bagi anak-anak,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pendekatan Deep Learning menjadi arah baru dalam membangun pendidikan yang tidak hanya fokus pada hafalan dan target kognitif, tetapi menumbuhkan cara berpikir kritis, kesadaran belajar, dan semangat eksplorasi sejak usia dini.
“Pendidikan anak usia dini harus mampu menyentuh seluruh dimensi perkembangan anak. Untuk itu, pembelajaran bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan perlu terus diterapkan di setiap lembaga RA,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan tiga prinsip utama dalam pendekatan Deep Learning yang relevan diterapkan di RA. Pertama, Meaningful Learning, yaitu pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan nyata anak sehingga mudah dipahami dan membekas. Kedua, Mindful Learning, yakni proses belajar yang melibatkan perhatian penuh dan pemahaman mendalam terhadap materi yang dipelajari. Ketiga, Joyful Learning, yaitu pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak-anak merasa nyaman, termotivasi, dan aktif dalam proses belajar.
Ia juga menambahkan, keberhasilan program pendidikan anak usia dini sangat ditentukan oleh sinergi antara kepala RA, para guru, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik anak.
“Evaluasi terhadap kinerja kepala RA perlu dilakukan secara berkala agar kualitas manajemen dan proses pembelajaran tetap terjaga dan meningkat. Harapan kita, Raudhatul Athfal di Lampung Barat bisa menjadi lembaga pendidikan awal yang benar-benar membentuk pondasi karakter dan keterampilan anak secara menyeluruh,” pungkasnya. (edi/lusiana)