Netanyahu Tolak Permintaan Hamas, Delegasi Israel Tetap Terbang ke Qatar

PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS--
Radarlambar.bacakoran.co – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza. Meski begitu, ia tetap mengirim tim negosiator ke Qatar pada Minggu (6/7/2025) untuk melanjutkan pembicaraan.
Langkah ini diambil setelah Hamas mengaku siap bernegosiasi, meski dengan sejumlah permintaan baru. Salah satunya adalah jaminan bahwa serangan militer Israel tak akan berlanjut jika kesepakatan gencatan senjata permanen gagal tercapai. Permintaan itu disampaikan melalui mediator dari Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa perubahan rencana yang diajukan Hamas dianggap tidak dapat diterima. Namun, demi upaya memulangkan para sandera Israel yang masih ditahan, Netanyahu memutuskan untuk mengirim delegasi ke Doha guna melanjutkan diskusi berdasarkan proposal yang sebelumnya disepakati.
Di sisi lain, situasi di Gaza kian memburuk. Serangan udara dan penembakan Israel pada Sabtu (5/7/2025) menewaskan sedikitnya 35 warga Palestina, termasuk seorang dokter dan tiga anaknya. Mereka menjadi korban ketika tenda pengungsian di Al-Mawasi dibombardir. Rumah sakit di dekat Khan Younis melaporkan kondisi yang semakin darurat akibat serangan tersebut.
Dua pegawai asal Amerika Serikat dari Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) juga dilaporkan terluka akibat serangan granat di area Khan Younis. Baik pemerintah Israel maupun AS menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu, meski kelompok perlawanan Palestina tersebut belum memberikan tanggapan.
Dengan delegasi Israel yang kini berada di jalur menuju Qatar, harapan untuk gencatan senjata masih menggantung di tengah eskalasi konflik yang terus memakan korban jiwa. (*)