Curhat Pedagang Bikin Sedih, Kini Pasar Tertua di Jakarta Semakin Sunyi Sepi

Kondisi Pasar Jatinegara Jakarta Timur juga sudah mulai sepi pelanggan. Foto CNBC Indonesia--
Radarlambar.bacakoran.co— Kondisi Pasar Jatinegara, salah satu pasar tertua di Ibu Kota, menunjukkan penurunan aktivitas perdagangan. Jumlah pelanggan yang datang terus menyusut, namun sejumlah pedagang memilih bertahan karena tuntutan ekonomi serta komitmen terhadap pelanggan tetap.
Di tengah sepinya pembeli, beberapa pedagang masih melayani konsumen dengan harapan usaha tetap berjalan. Sebagian dari mereka menilai berpindah tempat justru menimbulkan ketidakpastian baru, mulai dari biaya sewa hingga pengeluaran operasional lainnya.
Beberapa pedagang yang tetap bertahan juga mengandalkan pelanggan loyal dan pembeli yang masih lebih nyaman bertransaksi langsung di toko fisik, terutama untuk barang seperti sepatu dan pakaian yang membutuhkan uji coba.
Ada pula pedagang yang memutuskan tetap berjualan sebagai bagian dari rutinitas hidup. Meski penghasilan tak lagi sebesar dulu, keberadaan aktivitas sehari-hari dinilai lebih penting dibanding menganggur. Sebagian bahkan mulai beradaptasi dengan sistem penjualan daring untuk menutupi kekurangan omzet dari toko fisik.
Pantauan di lokasi menunjukkan lantai dasar hingga lantai satu gedung utama pasar masih memiliki aktivitas, meski tak seramai masa lalu. Namun kondisi berbeda terlihat di lantai atas, terutama lantai dua dan tiga, yang cenderung sepi dan banyak ruko tutup.
Pasar Jatinegara atau dikenal sebagai Pasar Mester memiliki nilai historis tinggi dalam perkembangan perdagangan di Jakarta. Berdiri sejak abad ke-17 di kawasan Ciliwung oleh seorang guru Portugis keturunan Kristen, pasar ini sempat menjadi pusat aktivitas ekonomi pada masa kolonial. Kini, meski usianya sudah ratusan tahun, pasar ini masih menyimpan napas perdagangan lokal yang terus berjuang di tengah tantangan zaman.(*)