Vaksin Rabies Terbatas, DKPP Minta Warga Jaga HPR

Ilustrasi Rabies----

PESISIR TENGAH - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) hanya mendapat jatah 50 dosis vaksin rabies pada tahun 2025. Jumlah itu dinilai sangat terbatas untuk wilayah yang cukup luas. Tapi, DKPP menegaskan pencegahan tetap bisa diupayakan, salah satunya dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga hewan penular rabies (HPR).

Kabid Peternakan DKPP Pesbar, Rahmat Nursan, mendampingi kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan distribusi vaksin tahun ini kemungkinan hanya difokuskan pada kegiatan tertentu, seperti peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day). Hal ini dilakukan karena keterbatasan dosis yang diterima daerah.

“Untuk 2025 ini kita hanya dapat 50 dosis vaksin. Jumlahnya memang jauh dari cukup, jadi kita akan manfaatkan pada momen yang dianggap strategis,” kata Rahmat, Senin, 7 Juli 2025.

Dijelaskannya, meski terbatas, Pemkab tetap serius dalam mengupayakan langkah pencegahan agar kasus rabies tidak muncul di Bumi Para Sai Batin dan Ulama. Rahmat memastikan hingga kini belum ditemukan kasus rabies di Pesbar. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga.

“Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus rabies di Pesbar. Tapi kita tidak boleh lengah. Hewan peliharaan, khususnya anjing, kucing, dan kera, harus tetap diawasi kesehatannya,” ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat, khususnya pemilik hewan penular rabies, untuk tidak mengandalkan vaksinasi semata. Pencegahan menurutnya bisa dimulai dari rumah masing-masing. Karena itu, kesadaran warga sangat penting. Jangan biarkan HPR berkeliaran bebas, apalagi tanpa pengawasan. Kalau memang menunjukkan gejala sakit, segera laporkan ke petugas.

“Hingga saat ini wilayah Pesbar masih tergolong aman dari kasus gigitan HPR yang berujung rabies. Namun, ancaman tetap mengintai, sehingga harus tetap di waspadai bersama,” jelasnya.

Masih kata dia, rabies itu penyakit mematikan yang ditularkan lewat gigitan hewan. Sekali sudah terinfeksi dan tidak ditangani, risikonya sangat fatal. Karena itu lebih baik mencegah sejak dini. Karena itu, meski jumlah vaksin tahun ini jauh dari harapan, DKPP tidak tinggal diam. Sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terus dilakukan melalui penyuluh yang tersebar disejumlah kecamatan. Fokusnya yakni meningkatkan pemahaman masyarakat soal bahaya rabies dan cara penanganannya. Tentu dengan sasaran warga yang punya hewan peliharaan, terutama yang berpotensi sebagai HPR. Untuk itu, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung pengendalian rabies.

“Kita mengajak warga agar lebih proaktif dalam menjaga hewan peliharaannya dan tidak ragu untuk melaporkan ke dinas jika menemukan hewan yang menunjukkan gejala mencurigakan,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan