Jalan Rusak Belah Pasar Pajarbulan, Aktivitas Jual Beli Terganggu

JALAN rusak jalur pasar senin Kekurahan Pajarbulan Kecamatan Waytenong ganggu aktifitas pasaran. Foto Rinto--

WAYTENONG — Keluhan kembali mencuat dari para pengunjung dan pedagang di Pasar Senin Kelurahan Pajarbulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat. Jalan yang membelah kawasan pasar tersebut rusak parah dan semakin memperburuk suasana pasar setiap kali hujan turun.

Pantauan di lapangan, badan jalan yang semestinya menjadi akses vital bagi mobilitas warga justru berubah menjadi kubangan lumpur besar saat diguyur hujan. 

Genangan air bercampur tanah merah tak hanya membuat kendaraan sulit melintas, tapi juga menciptakan kesan kumuh yang mencolok, terlebih saat tumpukan sampah pasar belum diangkut petugas kebersihan.

"Setiap kali hujan, jalan pasar ini seperti kubangan kerbau. Becek, licin, dan bau. Jual beli jadi terganggu, pembeli juga enggan masuk ke dalam pasar karena harus melewati genangan lumpur," keluh Nirbaiti seorang pengunjung pasar.

Bahkan dijelaskannya situasi ini tak hanya dikeluhkan pedagang dan pembeli, namun juga berdampak pada aktivitas masyarakat yang menjadikan jalur tersebut sebagai akses harian. 

Jalan pasar itu diketahui merupakan jalan alternatif penghubung dua kecamatan, Waytenong dan Airhitam. Di sisi lain, jalur ini juga menjadi rute utama bagi pelajar menuju dua lembaga pendidikan besar di Way Tenong, yakni SMAN 1 Waytenong dan SDIT.

Lalu lalang kendaraan, baik roda dua maupun empat, terlihat padat terutama saat pagi dan siang hari. Namun, kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki membuat kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan dipertaruhkan setiap harinya.

Warga berharap pemerintah daerah tak menutup mata terhadap kondisi tersebut. Mereka tak menuntut proyek besar atau pembangunan berskala besar, melainkan cukup dengan perbaikan dasar agar jalan kembali layak dilalui. Terlebih, kawasan pasar seharusnya menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat yang bersih, aman, dan nyaman.

Harapan itu kini menggantung pada perhatian pemerintah kecamatan hingga kabupaten. Dengan perbaikan jalan yang memadai, geliat ekonomi rakyat bisa tumbuh lebih baik, tanpa terhalang genangan lumpur yang menanti di setiap musim hujan. (rinto)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan