PLTS 100 GW Jadi ‘Kuda Hitam’ Transisi Energi Indonesia 2045
Forum Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2025, yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) di Jakarta--
Penciptaan ekosistem hidrogen hijau, dengan fokus pada efisiensi teknologi dan kesiapan infrastruktur rantai pasok.
Sripeni menegaskan bahwa keberhasilan transisi energi nasional bergantung pada kepemimpinan nasional yang konsisten dan berkomitmen menjaga arah kebijakan lintas pemerintahan.
“Transisi energi tidak cukup dengan proyek besar, tapi memerlukan kepemimpinan yang konsisten dan kontinuitas kebijakan agar dampaknya dirasakan masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) IESR Fabby Tumiwa menilai, transisi energi dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, asalkan disertai tindakan konkret dan koordinasi lintas sektor yang kuat.
“Masih ada PR besar: sinkronisasi target antara kementerian, lembaga, dan sektor. Masing-masing masih berjalan sendiri-sendiri,” ujar Fabby.
Ia menambahkan, kelembagaan yang mengawal arah transisi energi perlu diperjelas agar kebijakan nasional lebih terintegrasi dan efektif.
________________________________________
Forum Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) yang telah berlangsung sejak 2018 ini menjadi wadah tahunan bagi pemangku kebijakan, pelaku industri, akademisi, dan lembaga internasional untuk membahas strategi transisi energi nasional. Tahun ini, IETD 2025 diselenggarakan pada 6–8 November 2025 dengan dukungan British Embassy Jakarta melalui proyek Green Energy Transition Indonesia (GETI).(*/edi)