Serangan Drone Hizbullah, Ancaman Baru bagi Pertahanan Israel

Rabu 16 Oct 2024 - 17:37 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Serangan terbaru Hizbullah ke pangkalan militer Israel telah menciptakan ketegangan baru yang signifikan antara kedua pihak, setelah empat tentara Israel tewas dalam insiden ini. Drone yang diluncurkan dari Lebanon Selatan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, tanpa terdeteksi, dan langsung menghantam ruang makan Brigade Golani, yang terletak sekitar 40 mil dari perbatasan.

Serangan ini terjadi pada Minggu malam (13/10/2024) tepat saat waktu makan malam, menunjukkan bahwa Hizbullah telah mengumpulkan intelijen yang cukup untuk memaksimalkan jumlah korban. Brigade Golani, yang dikenal sebagai unit infanteri elit Israel, sedang dikerahkan dalam operasi darat di Lebanon Selatan, dan insiden ini menjadi salah satu serangan paling mematikan yang dihadapi oleh tentara Israel sejak konflik dimulai pada bulan Oktober lalu.

Menurut Daniel Sobelman, seorang pakar keamanan internasional di Universitas Ibrani Yerusalem, serangan ini mencerminkan bahwa Hizbullah berhasil mendapatkan kembali keseimbangan strategis setelah mengalami kerugian signifikan pada kepemimpinannya. Iron Dome, yang biasanya efektif dalam mencegat roket dan rudal, tidak dirancang untuk menghadapi drone kecil yang terbang rendah dan cepat, sehingga membuat sistem tersebut kesulitan untuk merespons serangan ini.

Meskipun jenis drone yang digunakan dalam serangan belum diungkapkan secara resmi oleh militer Israel, banyak ahli berspekulasi bahwa itu adalah pesawat nirawak Mirsad, yang dikenal di Iran sebagai Ababil. Menurut Orna Mizrahi, peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS), drone semacam ini lebih sulit dideteksi karena ukuran dan desainnya yang kecil, serta tanda radar yang minim. Hal ini menandakan bahwa Iran dan sekutunya berusaha untuk mengalahkan sistem pertahanan Israel dengan cara yang lebih inovatif.

Penduduk Israel biasanya terlatih untuk menghadapi ancaman udara, dengan banyak dari mereka segera menuju tempat perlindungan atau berusaha bersembunyi saat mendengar sirene. Namun, dalam serangan ini, drone Hizbullah berhasil lolos tanpa memicu alarm, sehingga prajurit yang sedang makan malam di pangkalan tersebut tidak memiliki waktu untuk bereaksi.

Insiden ini bukanlah yang pertama bagi Israel. Pada bulan Juni, Hizbullah merilis video yang menunjukkan lokasi sipil dan militer di Haifa yang direkam oleh drone mereka, yang menyebabkan kepala staf militer Israel, Herzi Halevi, menyatakan bahwa mereka sedang mencari solusi untuk menghadapi ancaman baru ini. Selain itu, pada bulan Juli, sebuah serangan drone oleh pemberontak Houthi dari Yaman juga menyebabkan korban di Tel Aviv, menunjukkan bahwa ancaman serupa terus meningkat.

Dengan serangan ini, Israel kini dihadapkan pada tantangan baru yang tidak hanya mengancam keselamatan militer mereka, tetapi juga dapat berimplikasi pada keamanan nasional secara keseluruhan.(*)

Kategori :