BALIKBUKIT - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bekerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Lampung Barat menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten Tahun 2024 di Lamban Pancasila, Kecamatan Balikbukit, Selasa 29 Oktober 2024.
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulki, S.Pd.M.M., serta dihadiri Kabid Kebudayaan Disdikbud Riady Andrianto, S.H., guru serta siswa siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dalam sambutannya, Plt Kepala Disdikbud Bulki mengapresiasi digelarnya kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten Lampung Barat tahun 2024.
“Selama ini anak anak Lampung Barat telah banyak yang berpretasi baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional dan kita berharap kedepan akan lebih banyak lagi. Saya berharap juga anak anak yang nanti akan dikirim mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu di tingkat Provinsi Lampung akan meraih prestasi sehingga mengharumkan nama Kabupaten Lampung Barat di tingkat provinsi,” ujar dia
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kabid Kebudayaan Riady Andrianto menjelaskan bahwa Festival Tunah Bahasa Ibu kali ini mempertandingkan delapan cabang perlombaan untuk putra dan putri.
Adapun cabang yang dilombakan yaitu tingkat SD yaitu Pidato Bahasa Lampung, Membaca Aksara Lampung, Dongeng serta Puisi Bahasa Lampung. Sedangkan untuk tingkat SMP yaitu Pidato Bahasa Lampung, Menulis Aksara Lampung, Cerbun (Cerita Buntak) dan Kelakagh (Stand up Comedy).
”Peserta yang mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat kabupaten ini, merupakan para pemenang pada Festival Tunas Bahasa Ibu di tingkat kecamatan,” kata dia
Menurut dia, juara I di masing masing cabang lomba nantinya akan mewakili Kabupaten Lampung Barat di ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan di Bandarlampung yaitu tingkat SD tanggal 4-6 November dan tingkat SMP 7-9 November 2024.
Dijelaskannya, adapun tujuan digelarnya antara lain yaitu menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastar daerah, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah, memsatikan kekayaan budaya yang telah diberikan oleh nenek moyang dapat diwariskan kepada generasi mendatanbg.
”Selain itu juga untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan serta memberikan ruang bagi kelangsungan bahasa dan sastra daerah melalui beragam kegiataan kebahasaan,” ujar dia.
“Momen seperti ini menjadi kebangaan kita semua bagaimana kita bersama sama melestarikan dan menjaga bahasa daerah kerena tidak bisa dipungkiri makin lama bahasa daerah tidak lagi digunakan oleh generasi muda. Oleh karena itu dengan adanya Festival Tunah Bahasa Ibu ini menjadi upaya kita semua bagaimana generasi muda ini bisa tetap menggunakan bahasa daerah,” pungkas dia. (lusiana)