SUKAU- Kelestarian seni dan budaya kini menjadi salah satu fokus utama pemerintah pekon dalam memanfaatkan alokasi Dana Desa (DD). Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan mendukung pengadaan perlengkapan alat kesenian, sehingga seni tradisional tetap hidup dan berkembang di masyarakat.
Pemerintah Pekon Tapaksiring, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, baru-baru ini menyerahkan sejumlah perlengkapan peralatan kesenian marawis kepada komunitas seni di wilayah tersebut. Langkah ini diambil sebagai bagian dari pemanfaatan anggaran DD tahun ini, yang diharapkan dapat memperkuat keberadaan seni marawis di Pekon Tapaksiring.
Peratin Tapaksiring, M. Sanimbar, menjelaskan bahwa pengadaan alat kesenian marawis ini merupakan salah satu program yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Pekon (APBP) tahun 2024. Satu paket kelengkapan alat musik marawis telah diserahkan kepada kelompok seni marawis Batu Katai di pekon setempat.
“Program Dana Desa tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh aspek-aspek lain, termasuk pelestarian seni dan budaya. Kami berharap, dengan bantuan alat kesenian ini, masyarakat, khususnya para ibu, dapat lebih termotivasi untuk melestarikan marawis, yang merupakan bagian dari warisan budaya kita,” ungkap Sanimbar.
Dia juga mengajak masyarakat untuk semakin mencintai dan menjaga kesenian tradisional yang ada di wilayah mereka. “Kita harus bersama-sama menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga seni dan budaya lokal, seperti nyambai, hadra, orkes, dan kesenian lainnya. Keterlibatan masyarakat dalam pelestarian budaya adalah hal yang sangat penting,” tegasnya.
Sebagai bagian dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, melestarikan seni dan budaya lokal menjadi tanggung jawab bersama. Sanimbar menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga dan mengembangkan kebudayaan daerah.
“Dengan dukungan dari masyarakat, kami yakin kesenian di Pekon Tapaksiring akan terus hidup dan memberikan warna dalam kehidupan sosial kita. Mari kita lestarikan bersama warisan budaya yang telah ada sejak lama,” pungkasnya. *