BALIKBUKIT - Plafon Masjid Baitul Mukhlisin, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Bintang Mas, kini dalam kondisi memprihatinkan. Sebagian plafon masjid yang berlokasi di kawasan Islamik Centre, Sekuting Terpadu, Pekon Watas, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, dilaporkan mulai runtuh. Kondisi ini memicu kekhawatiran jemaah dan masyarakat setempat terkait keselamatan.
Sebagai masjid terbesar di Lampung Barat sekaligus ikon kebanggaan daerah, Masjid Baitul Mukhlisin tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan dan destinasi wisata religi. Namun, kerusakan plafon yang terjadi menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan risiko bahaya bagi jemaah.
“Kemarin plafon runtuh saat masjid sedang sepi karena bukan waktu salat. Untungnya tidak ada korban, tapi ini sangat mengkhawatirkan. Kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap seorang jemaah yang rutin beribadah di masjid tersebut.
Masyarakat menilai bahwa pemeliharaan rutin fasilitas publik, terutama masjid yang menjadi ikon wisata religi, sangat penting dilakukan. Kondisi ini menjadi pengingat untuk meningkatkan perhatian terhadap perawatan bangunan yang memiliki fungsi strategis.
“Kerusakan ini sudah berlangsung lama, tetapi kami tidak tahu apakah sudah diajukan perbaikannya. Intinya, Pemkab Lampung Barat harus serius menangani masalah ini, apalagi menyangkut keselamatan jemaah,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Mukhlisin, Abdul Rosyid, menyampaikan bahwa masjid tersebut memang sedang dalam proses perbaikan. Namun, untuk perbaikan total, pengurus belum mengajukan usulan resmi karena kewenangan kegiatan fisik ada di bawah UPTD Kawasan Sekuting Terpadu (KST) yang dikelola Dinas PUPR Lampung Barat.
“Kalau ga salah memang ada proses rehabilitasi. Soal plafon yang jatuh, infonya memang benar, tetapi saya kurang tahu detailnya. Karena terkait dengan fisik itu ranahnya pihak UPTD atau Dinas PUPR," singkat dia. (edi/lusiana)