Radarlambar.Bacakoran.co - Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi yang disertai suara gemuruh. Warga sekitar hanya bisa pasrah menghadapi aktivitas vulkanik yang terus berlanjut. Salah seorang warga, Rosalia Oca (37) dari Hokeng Jaya, menyatakan bahwa erupsi gunung tersebut sudah berlangsung lebih dari setahun.
Letusan ini menyebabkan dampak yang serius, mulai dari gangguan kesehatan hingga kerusakan rumah, bahkan memakan korban jiwa. Warga terpaksa harus mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman termasuk posko pengungsian dan rumah-rumah tetangga. Meskipun Badan Geologi Kementerian ESDM telah menurunkan status gunung dari level IV (awas) menjadi level III (siaga) pada 24 Desember 2024, Rosalia mengungkapkan bahwa dengan erupsi yang masih terjadi, mereka merasa pasrah.
Pada erupsi yang terjadi pada 2 Januari 2025, alat seismograf mencatatkan amplitudo maksimum 39,2 mm dengan durasi sekitar 7 menit 29 detik. Kepala Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, menjelaskan bahwa erupsi ini menghasilkan kolom abu yang menjulang setinggi sekitar 1.200 meter dari puncak gunung yang terletak 2.784 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang terbentuk terlihat berwarna kelabu dengan ketebalan cukup signifikan dan bergerak ke arah barat daya.
Herman mengimbau kepada warga untuk memakai masker atau alat pelindung lainnya guna mengurangi risiko dampak dari abu vulkanik. Hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih tetap berada pada level III siaga.(*)
Kategori :