Prabowo akan Batasi Ekspor Minyak Mentah RI 13 Juta Barel

Selasa 28 Jan 2025 - 18:44 WIB
Reporter : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Pemerintah Indonesia, melalui arahan Presiden Prabowo Subianto, akan segera membatasi ekspor minyak mentah sebanyak 12 juta hingga 13 juta barel untuk menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya minyak mentah domestik demi mendukung ketahanan energi nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa untuk mengurangi ketergantungan pada impor, pemerintah akan mengalihkan sebagian besar ekspor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan kilang-kilang domestik. Langkah ini termasuk pemanfaatan minyak mentah yang selama ini dianggap tidak memenuhi spesifikasi untuk dapat diolah dan dicampur agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh kilang dalam negeri.

Pemerintah menargetkan untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM domestik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa harus bergantung pada pasokan luar negeri. Pada tahun 2025, diperkirakan total ekspor minyak mentah Indonesia mencapai 28 juta barel, dengan sekitar 12 juta hingga 13 juta barel dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan di dalam negeri. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat sektor energi nasional dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah mendorong kilang-kilang minyak dalam negeri untuk memaksimalkan penggunaan semua jenis minyak mentah, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi standar kualitas. Kilang-kilang utama di Indonesia, seperti yang ada di Balikpapan, Cilacap, dan Dumai, telah dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan mereka untuk mengolah berbagai jenis minyak mentah, termasuk yang memiliki spesifikasi yang lebih rendah.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pembangunan kilang minyak baru, seperti Kilang Tuban dan Kilang Balongan, untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dalam beberapa tahun mendatang. Diharapkan, dengan tambahan kapasitas pengolahan ini, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan BBM domestik dengan lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.

Kementerian ESDM juga mencatat bahwa pada Semester I/2024, produksi minyak Indonesia mencapai 578.272 barel per hari, meskipun ini menunjukkan penurunan 4,53 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan produksi 605 ribu barel per hari. Penurunan ini menunjukkan bahwa tantangan dalam meningkatkan produksi domestik masih ada, namun pemerintah terus bekerja untuk meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas kilang-kilang minyak domestik agar dapat mengolah minyak mentah dengan kualitas yang lebih bervariasi.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kemandirian energi Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mempercepat pencapaian target swasembada energi. Semua langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa sektor energi nasional tetap kuat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(*/edi)

Kategori :