Radarlambar.bacaoran.co -Belakangan ini, dua guru di SMAN 1 Bukateja menjadi perhatian publik setelah sebuah momen terekam ketika mereka bergandengan tangan saat melakukan klarifikasi di depan para siswa yang tengah melakukan aksi demo. Kejadian ini berawal dari masalah keterlambatan penginputan data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang menyebabkan beberapa siswa terancam gagal dalam jalur seleksi prestasi SNBP.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang guru laki-laki, Dodo, dan seorang guru perempuan, Lutfia, berdiri berdampingan sambil bergandengan tangan. Reaksi ini langsung mendapat perhatian warganet yang menilai bahwa hal tersebut terkesan tidak tepat, dengan beberapa komentar yang menyebutkan mereka seperti pasangan suami istri.
Kepala Sekolah SMAN 1 Bukateja, Purwito, memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Menurut Purwito, Lutfia, yang merupakan guru Bimbingan Konseling (BK), merasa sangat ketakutan saat situasi demo terjadi. Sebagai guru yang baru dua bulan mengajar di sekolah tersebut, Lutfia merasa belum cukup siap menghadapi tekanan dari siswa yang sedang marah. Akibat rasa takut yang mendalam, tubuh Lutfia bahkan gemetar dan mengeluarkan keringat dingin.
Menyadari kondisi tersebut, Dodo sebagai rekan guru berinisiatif untuk memberikan dukungan dengan menggandeng tangan Lutfia untuk memberinya rasa aman dan menenangkan. Menurut Purwito, tindakan Dodo adalah bentuk perlindungan dan upaya untuk memastikan bahwa Lutfia dapat tetap tenang dan fokus dalam menjelaskan situasi kepada para siswa yang sedang protes.
Meskipun kejadian ini menuai berbagai reaksi di media sosial, Purwito menegaskan bahwa tidak ada niat yang tidak pantas dari keduanya. Dia berharap masyarakat dapat memahami bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam konteks memberikan dukungan emosional di tengah situasi yang penuh tekanan. (*)
Kategori :