RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia merencanakan penghematan anggaran yang lebih besar dari angka sebelumnya, dengan total anggaran yang diperkirakan mencapai Rp750 triliun.
Dalam pidatonya yang disampaikan pada HUT Gerindra ke-17, Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa penghematan anggaran yang dimulai pada Januari 2025 akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai target tersebut.
Tahapan Efisiensi Anggaran
Tahap pertama efisiensi anggaran yang tengah berlangsung mengurangi pengeluaran pemerintah sebesar Rp300 triliun melalui penyusutan anggaran untuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, yang dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.
Setelah itu, tahap kedua akan berfokus pada penghematan sebesar Rp308 triliun. Sebagian besar penghematan ini juga akan dihasilkan melalui pembagian dividen BUMN yang diperkirakan mencapai Rp300 triliun, meskipun Rp100 triliun dari jumlah tersebut akan digunakan kembali untuk pengembangan internal BUMN.
Sebagian dari penghematan anggaran akan dialokasikan untuk program sosial besar pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membutuhkan dana sekitar Rp384 triliun.
Sisa dana akan digunakan untuk investasi di sektor-sektor strategis melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang rencananya akan diluncurkan pada Februari 2025.
Tujuan dan Dampak Efisiensi Anggaran
Tujuan utama efisiensi anggaran adalah untuk memaksimalkan manfaat bagi masyarakat, meskipun pada awalnya kebijakan ini mungkin menimbulkan tantangan ekonomi jangka pendek.
Secara umum, efisiensi anggaran bertujuan mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa setiap pengeluaran negara diarahkan pada sektor yang paling membutuhkan, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Sebagai contoh, Paul Krugman, seorang ekonom terkemuka, mengingatkan bahwa kebijakan fiskal yang baik tidak hanya dilihat dari besarnya belanja negara, tetapi juga dari dampaknya terhadap perekonomian, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, pengelolaan anggaran yang efisien dapat meningkatkan dampak ekonomi secara luas, mempengaruhi sektor-sektor vital yang turut mendukung kesejahteraan masyarakat.