BALIKBUKIT - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat mencatat selama tahun 2023 produksi padi di Lampung Barat mencapai 68.351 ton.
”Produksi padi di Lampung Barat tahun 2023 sebanyak 68.351 ton. Produksi padi tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2022, hal itu dikarenakan dampak adanya fenomena el nino,” kata Kepala DTPH Ir. Nata Djudin Amran, kemarin.
Nata memaparkan, realisasi produksi padi sebanyak 68.351 ton itu rinciannya Kecamatan Kecamatan Balikbukit 5.420 ton, Kecamatan Sukau 5.545 ton, Kecamatan Lumbok Seminung 2.050 ton, Kecamatan Belalau 3.290 ton, Kecamatan Sekincau 680 ton, Kecamatan Suoh 9.145 ton, Kecamatan Batubrak 4.383 ton, serta Kecamatan Pagardewa 3.010 ton.
Selanjutnya, Kecamatan Batu Ketulis 1.065 ton, Kecamatan Bandar Negeri Suoh 14.619 ton, Kecamatan Sumberjaya 2.570 ton, Kecamatan Waytenong 4.655 ton, Kecamatan Gedungsurian 3.045 ton, Kecamatan Kebuntebu 7.027 ton dan Kecamatan Airhitam 1.845 ton.
”Sebanyak 68.351 ton produksi padi ton itu merupakan hasil panen para petani sawah yang ada di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Barat,” ucapnya.
Lebih jauh dia mengatakan, adapun upaya untuk meningkatkan produksi padi, pihaknya selama ini telah melakukan pembinaan kepada kelompok tani.
Selain itu, mengimbau petani yang biasa melakukan penanaman dua kali tanam diharapkan menjadi tiga kali tanam dalam setahun, serta melakukan budidaya tanaman padi yang baik dan lebih mengintensifkan pengawasan terhadap tanaman agar terhindar dari serangan hama dan penyakit.
”Kalau untuk tahun ini, kita berharap produksi padi mengalami peningkatan dan kita berharap kepada petani agar menerapkan pola budidaya tanaman dengan baik sehingga hasilnya meningkat,” tutup Nata.
Sekadar diketahui, tahun 2022 lalu DTPH Lampung Barat menargetkan produksi padi sebanyak 98.113 ton dan telah terealisasi 111.641 ton. (lusiana)