Tulisan Asing di Tugu Titik Nol IKN Bikin Heboh, Netizen: Ini Serius atau Hanya Lelucon?

Minggu 20 Apr 2025 - 05:05 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Sebuah insiden tak terduga terjadi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Foto yang memperlihatkan keberadaan tulisan asing pada Tugu Titik Nol mendadak ramai dibicarakan di media sosial. Banyak yang tidak menyangka bahwa monumen yang seharusnya menjadi simbol awal pembangunan nasional, justru memuat teks acak yang dikenal luas sebagai contoh tulisan buatan.

 

Dalam gambar yang viral itu, tampak terlihat jelas pada bagian atas tugu menampilkan kalimat Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Adipiscing Elit yaitu sebuah frasa yang umum dijumpai dalam dunia desain grafis, bukan pada sebuah monumen bersejarah.

 

Seorang pengguna X (sebelumnya Twitter) membagikan foto itu dengan komentar heran, mempertanyakan bagaimana teks seperti itu bisa muncul di proyek monumental. Tak butuh waktu lama, unggahan itu menyebar luas dan memancing ribuan tanggapan dari publik.

 

“Lorem Ipsum” — Teks Kosong yang Salah Tempat

Kalimat yang muncul di tugu tersebut sejatinya bukan bahasa Latin yang memiliki makna tertentu. Tulisan kalimat Lorem Ipsum adalah istilah untuk teks buatan yang digunakan sementara dalam rancangan desain, baik untuk brosur, situs web maupun dokumen cetak. Fungsinya hanya sebagai pengganti konten asli agar tampilan layout bisa diuji sebelum materi sesungguhnya dimasukkan.

 

Kemunculan tulisan ini di tugu resmi menunjukkan bahwa kemungkinan besar plakat atau bagian desainnya belum diperbarui dari versi draf. Dalam dunia profesional, kesalahan seperti ini disebut "dummy text yang tidak dihapus".

 

Respons Publik: Kecaman hingga Lelucon

Menanggapi kejadian tersebut, reaksi netizen pun beragam. Sebagian menganggap ini kesalahan fatal yang menunjukkan kurangnya pengawasan. Ada pula yang menanggapinya dengan nada satir dan sarkastik.

 

Beberapa pengguna media sosial menyebut kejadian ini sebagai simbol dari proyek yang masih dalam tahap percobaan. Yang lain mempertanyakan standar pengerjaan, terutama pada proyek sebesar IKN yang menjadi perhatian nasional.

Kategori :