India-Israel: Hubungan yang Semakin Dekat

Kamis 01 May 2025 - 14:30 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Sejak India memperoleh kemerdekaan pada tahun 1947, hubungan India dengan Israel melalui serangkaian perubahan diplomatik yang kompleks. Awalnya, India menentang resolusi Majelis Umum PBB tentang pembagian Palestina pada tahun 1947 dan tidak segera mengakui Israel. Namun, seiring waktu, hubungan kedua negara berkembang, terutama dalam bidang pertahanan.

Pada 1999, saat perang Kargil meletus, India menghadapi kesulitan dalam mendapatkan dukungan internasional, terutama dari negara-negara yang mengembargo India setelah uji coba nuklir 1998. Israel menjadi salah satu negara yang secara terbuka memberikan bantuan, termasuk pengiriman senjata dan teknologi, yang membantu India dalam pertempuran tersebut. Sejak saat itu, hubungan India-Israel dalam bidang pertahanan semakin erat, dengan India menjadi salah satu pembeli terbesar senjata Israel.

Taktik Militer yang Mirip: Solusi "Israel" di Kashmir?

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pemerintahan Narendra Modi naik ke tampuk kekuasaan pada 2014, India semakin cenderung mengikuti kebijakan yang lebih tegas terhadap Kashmir. Setelah mencabut otonomi khusus Jammu dan Kashmir pada 2019, ada wacana yang muncul di India, terutama dari kelompok-kelompok sayap kanan Hindu, yang menyerukan penerapan kebijakan serupa dengan yang diterapkan Israel di Palestina, khususnya dalam hal penanganan daerah yang memiliki mayoritas Muslim.

Pernyataan seperti yang disampaikan oleh Anand Ranganathan, yang menyerukan "solusi seperti Israel" di Kashmir, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan penerapan kebijakan yang lebih keras terhadap Muslim Kashmir. Komentar ini menjadi viral dan memicu kecaman, karena dianggap menyerukan bentuk kekerasan serupa dengan yang terjadi di Gaza.

Persamaan Infrastruktur Kekerasan: Pengawasan dan Represi

Secara lebih luas, ada analisis yang menyatakan bahwa hubungan ideologis antara India dan Israel memperlihatkan kesamaan dalam pendekatan terhadap kekerasan negara. Kedua negara ini memiliki hubungan yang erat dalam hal pertahanan dan teknologi pengawasan, dengan Israel menjadi penyedia utama teknologi militer bagi India. Beberapa taktik yang digunakan oleh pasukan militer India di Kashmir, seperti hukuman pembongkaran rumah, pembunuhan di luar proses hukum, dan penahanan sewenang-wenang, dianggap mirip dengan praktik yang diterapkan oleh Israel terhadap warga Palestina.

Para akademisi dan kelompok hak asasi manusia mengkhawatirkan bahwa dengan meniru taktik yang dilakukan Israel, India dapat memperburuk situasi di Kashmir dan memberikan impunitas pada tindakan-tindakan yang merugikan warga Kashmir, terutama Muslim.

Proyek Kolonial dan Perubahan Demografis

Salah satu isu yang muncul pasca-pencabutan status khusus Kashmir adalah kebijakan yang memungkinkan warga India membeli tanah di Kashmir, yang oleh beberapa pihak dianggap sebagai "proyek kolonial pemukiman". Hal ini dipandang sebagai upaya untuk mengubah demografi wilayah tersebut, mirip dengan kebijakan yang diterapkan Israel di Palestina.

Penahanan Massal dan Kekerasan terhadap Warga Kashmir

Sejak perubahan kebijakan tersebut, ada peningkatan kekerasan terhadap warga Kashmir. Setidaknya 1.500 warga Kashmir saat ini dilaporkan sedang ditahan, sementara pelajar Kashmir juga menjadi sasaran kekerasan oleh massa nasionalis Hindu di India. Banyak kelompok hak asasi manusia mengkhawatirkan bahwa pola-pola kekerasan ini, yang mirip dengan yang terjadi di Gaza, akan terus berkembang di Kashmir.

Kesimpulan: Perubahan Strategis dan Implikasi Global

Secara keseluruhan, India dan Israel terus memperkuat hubungan mereka, dengan kedua negara ini sering kali berada di sisi yang sama dalam isu-isu pertahanan dan kebijakan luar negeri. Namun, bagi banyak pengamat, persamaan antara kebijakan India di Kashmir dan kebijakan Israel terhadap Palestina menimbulkan kekhawatiran yang serius terkait pelanggaran hak asasi manusia, serta dampaknya terhadap warga sipil yang tinggal di wilayah yang dikuasai militer.

Penerapan kebijakan “model Israel” di Kashmir dapat menciptakan ketegangan lebih lanjut, memperburuk situasi politik, dan memperburuk ketidakpercayaan antar kelompok etnis dan agama di India. (*)

Kategori :