SUKAU - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H yang tinggal menghitung hari, UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Lumbok dan Sukau di Kabupaten Lampung Barat mulai mengintensifkan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan qurban. Upaya ini dilakukan untuk memastikan seluruh hewan yang akan disembelih dalam kondisi sehat, layak, dan aman dikonsumsi masyarakat.
Kegiatan pemeriksaan ante mortem ini menjadi agenda utama petugas Puskeswan yang dimulai pada Rabu (4/6/2025). Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek fisik, perilaku, serta indikasi penyakit menular yang dapat berdampak pada kesehatan manusia maupun hewan lainnya.
Kepala Puskeswan Lumbok dan Sukau, Herman, menjelaskan bahwa ante mortem merupakan bagian tak terpisahkan dalam protokol kesehatan hewan, khususnya menjelang pelaksanaan penyembelihan besar-besaran seperti saat Idul Adha. Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi dini penyakit seperti antraks, brucellosis, atau penyakit kulit menular seperti LSD (Lumpy Skin Disease), yang berpotensi menular dari hewan ke manusia.
“Pemeriksaan ante mortem ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari tanggung jawab kami dalam menjamin keamanan pangan asal ternak. Hewan yang demam, cacat, terlalu kurus, atau menunjukkan gejala klinis mencurigakan akan kami sarankan untuk tidak dikurbankan,” tegas Herman.
Selain pengecekan kondisi fisik, tim Puskeswan juga memberikan layanan tambahan berupa pengobatan ringan, pemberian vitamin, dan edukasi kepada para pemilik ternak. Menurut Herman, banyak masyarakat yang masih belum sepenuhnya paham tentang standar minimal kesehatan hewan qurban. Oleh karena itu, edukasi menjadi bagian penting dalam proses ini.
“Kami juga menyarankan agar masyarakat tidak hanya memilih hewan berdasarkan ukuran dan harga, tapi juga memperhatikan aspek kesehatannya. Bila perlu, konsultasikan ke petugas puskeswan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan qurban,”tambahnya.
Hingga saat ini, stok hewan qurban di wilayah kerja Puskeswan Lumbok dan Sukau tergolong cukup. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap di sentra-sentra peternakan rakyat dan titik penjualan ternak musiman. Pemerintah daerah melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan juga telah memastikan ketersediaan hewan qurban untuk seluruh wilayah Lampung Barat.
Herman menegaskan bahwa pihaknya akan terus bersiaga hingga hari tasyrik terakhir. Pada saat hari penyembelihan nanti, tim dokter hewan dan paramedis juga akan turun melakukan pemeriksaan post mortem, yaitu pemeriksaan daging dan jeroan usai penyembelihan untuk memastikan tidak ada bagian yang berbahaya dikonsumsi.
“Ini adalah bentuk perlindungan gizi dan kesehatan masyarakat. Kami tidak ingin ada kasus keracunan atau penularan penyakit hanya karena ketidaktahuan atau kelalaian dalam proses pemilihan hewan qurban,” pungkasnya. (edi/lusiana)