Radarlambar.bacakoran.co - Turnamen Piala Dunia 2026 akan menjadi ajang paling besar sepanjang sejarah kompetisi sepak bola internasional. Digelar di tiga negara sekaligus — Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko — edisi kali ini menghadirkan 48 peserta, menjadikannya lebih inklusif dari sebelumnya.
Salah satu hal yang paling mencolok adalah distribusi jatah antar konfederasi, di mana Eropa (UEFA) mendapatkan 16 tiket langsung ke putaran final — paling banyak dibanding wilayah lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan publik: mengapa Eropa mendapat kuota terbanyak?
Dominasi Kualitas dan Sejarah Jadi Alasan Utama
Jawabannya tak lepas dari kekuatan teknis, tradisi panjang, dan konsistensi tim-tim Eropa di panggung dunia. UEFA memiliki 55 anggota aktif, lebih banyak dibanding konfederasi lain, dan sebagian besar negara anggotanya secara rutin menempati peringkat atas dalam ranking FIFA.
Negara-negara seperti Prancis, Inggris, Jerman, Spanyol, hingga Belanda, secara historis telah menunjukkan kualitas di level tertinggi. Dengan banyaknya tim elite, alokasi 16 slot dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap daya saing dan kekuatan kompetitif kawasan tersebut.
Jika kuota Eropa dikurangi, bukan tidak mungkin tim-tim besar seperti Italia atau Swedia — yang sempat absen di edisi sebelumnya — kembali gagal tampil. Ini tentu akan menurunkan kualitas turnamen dan daya tarik globalnya.
Semua Konfederasi Dapat Jatah: Inklusivitas Jadi Sorotan
Meskipun UEFA mendapat porsi besar, FIFA juga memastikan bahwa semua konfederasi mendapatkan representasi yang lebih luas. Berikut rincian pembagian slot resmi:
UEFA (Eropa): 16 tiket langsung