Radarlambarbacakoran.co – Praktik jual beli senjata api rakitan dan amunisi ilegal yang beroperasi secara diam-diam akhirnya terbongkar. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung berhasil membongkar industri rumahan pembuatan senjata api (senpi) ilegal yang telah beroperasi sejak 2023.
Tak tanggung-tanggung, amunisi aktif dari berbagai kaliber bahkan dijual melalui platform belanja online Shopee, yang disamarkan dengan nama "mur baut".
Pengungkapan ini bermula dari penangkapan tersangka Rian Saputra, yang sebelumnya terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor. Saat digeledah, polisi menemukan sepucuk pistol rakitan dan empat butir peluru kaliber 9x19 mm.
Hasil pengembangan mengarah pada Redi Kurniawan, pembuat senjata api rakitan yang memiliki bengkel senjata ilegal di Kemiling, Bandar Lampung. Di lokasi itu, polisi menyita tiga senjata api rakitan dari berbagai jenis, lengkap dengan alat produksi seperti mesin bor, alat poles, dan silinder rakitan.
Penyelidikan makin meluas ke Purbalingga, Jawa Tengah, dan mengamankan Agung, pemasok amunisi yang aktif menerima pesanan melalui e-commerce. Peluru-peluru yang dijual diberi label “mur baut” dengan kode tertentu agar tak terdeteksi sistem keamanan toko online.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut ketiga pelaku memiliki peran masing-masing: Rian sebagai distributor, Redi sebagai perakit senpi, dan Agung sebagai pemasok amunisi.
“Ini jaringan ilegal yang sangat terstruktur. Amunisinya bukan main jumlahnya, dan bisa sangat membahayakan keamanan,” tegas Kapolda saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Kamis (26/6).
Barang Bukti yang Diamankan:
• 1 pistol rakitan menyerupai Glock
• 3 senpi rakitan dari airgun yang dimodifikasi menjadi FN 1911, kaliber .38 SPL, dan kaliber .22 LR
• 18 butir peluru kaliber .22 LR
• 210 butir kaliber 76,2 x 51 mm
• 1.460 butir kaliber 5,56 x 72 mm
• 1.775 butir kaliber 5,56 x 45 mm
• 1.330 butir kaliber 9 x 19 mm