PESISIR TENGAH – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), tahun ini kembali memaksimalkan anggaran dana alokasi khusus (DAK) dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di kabupaten setempat.
Kadis P3AKB Pesbar, dr. Budi Wiyono, M.H., mengatakan dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting tahun ini, pihaknya masih memaksimalkan keberadaan anggaran DAK yang disiapkan pemerintah pusat.
“ Tidak ada anggaran dari APBD yang kita siapkan untuk kegiatan stunting itu, karena anggaran APBD yang masuk ke dinas sangat minim, tapi ada anggaran DAK yang bisa kita maksimalkan,” kata dia.
Dijelaskannya, kegiatan yang dilaksanakan Dinas P3AKB dalam penanggulangan stunting itu lebih fokus pada kegiatan pencegahan, kegiatannya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
“ Kegiatan kita masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, masih fokus pada pencegahan agar tidak ada lagi anak-anak yang mengalami stunting di kabupaten ini,” jelasnya.
Dikatakannya, sejumlah kegiatan yang dilaksanakan seperti audit kasus yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, hal itu untuk mengetahui perkembangan kasus stunting di Kabupaten Pesbar.
“ Kemudian, kami juga melaksanakan rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting yang melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), hal itu karena masing-masing OPD memiliki kegiatan dalam penanggulangan stunting,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan rembuk stunting tingkat kabupaten, bahkan ada juga rembuk stunting yang dilaksanakan di tingkat pekon dan tingkat kecamatan.
“ Kegiatan lainnya, seperti pendampingan keluarga di seluruh pekon dan kelurahan yang ada, dengan melibatkan bidan desa, kader KB dan Kader PKK. Kami terus berusaha agar kasus stunting di kabupaten ini terus menurun, hingga tidak ada lagi kasus stunting yang ditemukan,” pungkasnya. (yogi/*)