MBG Tahap I Dimulai, Sasar 2.183 Siswa di Pesbar

Minggu 14 Sep 2025 - 16:36 WIB
Reporter : Yayan Prantoso

PESISIR TENGAH - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi digulirkan di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Tahap pertama program nasional itu akan mulai dilaksanakan pada Senin, 15 September 2025, dengan menyasar 2.183 siswa dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Kecamatan Pesisir Tengah.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar, Marnentinus, S.IP., melalui Plt. Kabid Dikdas, PAUD, dan PNFI, Hadianca, S.E., mengatakan kalau pelaksanaan MBG merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung pemenuhan gizi anak sekolah dari Pemerintah Pusat. Selain untuk memastikan kesehatan siswa, program itu juga diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi belajar serta capaian akademik mereka.

“Kami ingin memastikan setiap anak yang menjadi sasaran MBG memperoleh asupan makanan bergizi setidaknya sekali saat berada di sekolah. Dengan begitu, konsentrasi belajar mereka meningkat, dan capaian akademik juga bisa lebih baik,” katanya. 

Dijelaskannya, jumlah siswa penerima manfaat MBG tahap pertama ini sudah disesuaikan dengan data yang diajukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kabupaten Pesbar. Dari total 2.183 siswa penerima, jenjang TK diwakili oleh TK Aisyiyah Selalau dan TK Al Qur’an Al Mujahidin. Untuk jenjang SD, sekolah yang menjadi sasaran yakni SDN 1 Krui (kelas 1-3 dan 4-6), SDN 8 Krui (kelas 1-3 dan 4-6), serta SD IT Al Mahduhri (kelas 1-3 dan 4-6). Sementara itu, pada tingkat SMP, penerima manfaat berasal dari SMPN 1 Krui dan SMP IT Al Mahdhuri.

“Sedangkan untuk persiapan hingga pendistribusian pangan dan kebutuhan lainnya terkait MBG di sekolah, sepenuhnya dilakukan oleh SPPG yang memang bertanggung jawab dalam program ini,” jelasnya.

Masih kata dia, pelaksanaan MBG di Kabupaten Pesbar diharapkan tidak hanya memberi dampak positif pada siswa, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian lokal. Disdikbud mendorong agar bahan pangan yang digunakan berasal dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pelaku usaha di daerah setempat.

“Pemanfaatan bahan pangan dari UMKM menjadi kunci agar program berjalan berkesinambungan. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan secara luas, baik oleh peserta didik maupun masyarakat,” kata Hadianca.

Menurutnya, penggunaan bahan lokal tidak hanya menjamin ketersediaan makanan segar, tetapi juga menjadi salah satu strategi untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Disdikbud berharap, pelibatan pelaku usaha lokal bisa memperkuat hubungan antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Pelaksanaan tahap pertama MBG akan dijadikan acuan dalam evaluasi sekaligus persiapan untuk memperluas cakupan ke wilayah lain di Kabupaten Pesbar. Evaluasi ini penting dilakukan agar pelaksanaan tahap selanjutnya bisa lebih maksimal, baik dari segi kualitas pangan maupun manajemen distribusi.

“Kami berharap pelaksanaan MBG tahap pertama ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Mudah-mudahan ke depan kegiatan serupa bisa segera dilaksanakan bagi siswa lain di Kabupaten Pesbar,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Kategori :