Harimau Tertangkap Belum Teridentifikasi, Sebagai Pemangsa Manusia atau Bukan

Sabtu 25 May 2024 - 03:07 WIB
Reporter : Nopri
Editor : Haris T

BALIKBUKIT -  Balai besar Taman Naisonal bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) hingga kemarin belum bisa memastikan, apakah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berhasil ditangkap oleh tim gabungan dengan menggunakan kandang jerat, di Pemangku Karang Tengah Pekon Tembelang Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat 22 Mei 2024 merupakan pelaku yang menerkam warga Suoh dan BNS atau bukan.

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Kehutanan (Polhut) pada BB-TNBBS, Sadatin Misri, S.H, M.H., saat dikonfirmasi mengungkapkan, identisifasi masih terus dilakukan  terhadap harimau berjenis kelamin jantan yang  diamankan oleh tim gabungan itu.

”Untuk identifikasi masih terus dilakukan oleh tim dokter, tapi sampai sekarang belum  teridentifikasi  apakah itu memang pelaku (yang menerkam  tiga orang warga dua meninggal  dan satu orang mengalami luka parah di Kecamatan Suoh dan BNS beberapa waktu lalu) atau bukan, nanti kalau sudah ada hasilnya akan kami sampaikan,” ungkapnya. 

Sementara ditanya soal dimana harimau itu ditempatkan pasca evakuasi dilakukan usai tertangkap dengan menggunakan kandang jerat oleh tim gabungan, Sadatin mengaku pihaknya tidak dapat mengungkap lokasi. ”Sesuai arahan pimpinan, untuk keamanan maka untuk lokasinya sementara dirahasiakan,” kata Sadatin.

Diberitakan sebelumnya, setelah tiga bulan terakhir tim gabungan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), TNI, Polri, Satgas dan pihak lainnya melakukan upaya penangkapan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diduga menjadi pemangsa manusia dan juga ternak warga di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lambar akhirnya upaya membuahkan hasil.

Se-ekor Harimau sumatera dewasa akhirnya berhasil ditangkap Rabu pagi 22 Mei 2024 dengan metode pemasangan kandang jebak di lokasi sebelumnya ditemukannya kambing yang telah di mangsa satwa liar harimau sehari sebelumnya. Kendati begitu masih dibutuhkan waktu bagi petugas untuk memastikan apakah harimau yang tertangkap itu merupakan harimau yang  telah memangsa dua orang warga  atau bukan.

Sekedar mengingatkan, konflik harimau sumatera yang terjadi  di wilayah itu sejak Februari 2024 telah menimbulkan setidaknya tiga orang  korban, dua orang meninggal dunia dan satu orang luka parah. Untuk korban meninggal dunia, atas nama Gunarso bin Saiun warga Pekon Sumber Agung Kecamatan Suoh.

Kemudian Sahri bin Sapra warga Pekon  Bumi Hantatai Kecamatan BNS, selanjutnya satu orang warga atas nama Samanan warga Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh mengalami luka cukup parah.

Tidak hanya itu, ada dua orang warga lainnya yang  nyaris diterkam harimau,  kemudian konflik itu menimbulkan ketidakpuasan masyarakat terhadap penanggulangan  yang dilakukan,   hingga masyarakat tersulut untuk membakar kantor TNBBS Resort Suoh.  *

Kategori :