Upaya Tangkal Paham Radikalisme-Terorisme

Rabu 15 Nov 2023 - 00:31 WIB

BALIKBUKIT - Program Moderasi Beragama menjadi salah satu program Kementerian Agama untuk menangkal propaganda radikalisme terorisme. 

Hal itu disampaikan Kepala Kankemenag Lambar Drs. H. Muhammad Yusuf, M.M,Pd., saat menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Road Show Kebangsaan bersama unsur tim Densus 88, Kesbangpol, serta para tokoh agama di Kecamatan Sumberjaya.

Penyebaran radikalisme dan kebencian menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia, dan dari upaya untuk membendung penyebaran paham radikal terorisme tersebut, mencegahnya merupakan upaya yang paling efektif. Kegiatan ini mengusung tema "Membangun Sinergitas Guna Mencegah Penyebaran Paham Intoleran, Radikalisme dan Terorisme"

M. Yusuf menjelaskan bahwa kegiatan ini sangatlah penting untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat untuk dapat berfikir rasional. Karena menurutnya, sudah banyak terjadi di masyarakat problem isu pemahaman radikal yang dibungkus dengan keagamaan. 

”Mencegah jelas lebih baik untuk menanggulangi pehaman terorisme yang berkedok agama, dibandingkan harus menyelamatkan. Dari sisi Kementerian Agama, ada beberapa langkah yang digunakan untuk menangkal propaganda radikalisme terorisme tersebut, diantaranya melalui program Moderasi Beragama yang sudah dilaksanakan diberbagai tempat,” ujarnya. 

Lebih lanjut, untuk menyebarkan pemahaman ajaran agama dan menghindari kekeliruan yang sering terjadi, tokoh agama dan tokoh masyarakat harus saling bekerjasama untuk menangkal paham ini, juga melakukan pencegahan dari dalam umat beragama sehingga benih-benih itu tidak timbul.

”Apabila ada orang atau kelompok yang terjangkiti paham radikalisme, maka lakukanlah pendekatan keagamaan secara simpatik, sehingga dapat menyadarkan kelompok ini. Perlu juga diadakan ceramah dan diskusi-diskusi yang simpatik dengan kelompok-kelompok yang sudah terkontaminasi oleh kelompok radikal,” jelasnya. 

Adapun cara yang dilakukan salah satunya ialah memperkenalkan ilmu pengetahuan dan keagamaan dengan baik dan benar terutama kepada para generasi muda.

”Dalam hal ini, kita semua harus memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan landasan penting terkait perilaku, sikap dan juga keyakinan kepada tuhan. Ilmu kedua ini harus diperkenalkan secara baik dan benar, melalui tafsir keagamaan yang juga benar,” tutupnya. (edi/lusiana)

 

Kategori :