BALIKBUKIT - Penyidik Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Barat, belum menetapkan tersangka dalam Kasus ‘Duel Berdarah’ antara Badri dengan Ikhwan, yang pada saat kejadian Sabtu (13/11), Badri masih menjabat sebagai Peratin Pekon Bahway Kecamatan Balikbukit, sementara Ikhwan menjabat sebagai Kepala Pemangku di pekon setempat.
Kasatreskrim Polres Lampung Barat Iptu Juherdi Sumandi, S.H., mendampingi Kapolres AKBP Heri Sugeng Priyantho, S.I.K, M.H., mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi.
“Sudah ada empat orang saksi yang kami periksa dalam kasus tersebut, mereka orang-orang yang mengetahui setelah kejadian,” ungkap Juherdi, ditemui disela-sela mengikuti Mini Soccer, yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama di Komplek Perkantoran Pemkab Lampung Barat, Rabu (15/11).
Namun, kata Juherdi, sejauh ini kedua belah pihak masih bungkam terkait motif keduanya hingga beradu fisik hingga saling melukai dengan menggunakan senjata tajam (Sajam).
“Untuk kedua belah pihak yang bertikai belum bisa kami mintai keterangan, karena keduanya masih sama-sama menjalani perawatan di RSUD Alimuddin Umar, setelah sembuh akan dilakukan pemeriksaan, dan sejauh ini keduanya masih bungkam prihal penyebab keduanya bertikai,” kaya dia.
Keduanya, lanjut Juherdi, juga tidak saling melapor, meski demikian pihaknya tetap melakukan penyelidikan dengan menggunakan laporan polisi model A, atau dalam hal ini anggota kepolisian yang mengetahui adanya kejadian yang membuat laporan polisi.
“Masalah ini tetap kami tindaklanjuti meski hingga saat ini kedua belah pihak tidak ada yang membuat laporan polisi, kami gunakan laporan polisi model A,” kata dia, seraya melanjutkan, meski penyelidikan terus dilakukan namun hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.
Seperti diketahui, Warga Pekon Bahway, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat dikejutkan dengan peristiwa perkelahian yang melibatkan aparatur pemerintah pekon setempat pada Minggu (13/11/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Perkelahian itu tidak lain melibatkan Peratin Bahway Badri yang berkelahi menggunakan senjata tajam dengan Ikhwan yang belakangan diketahui merupakan salah satu kepala Pemangku di wilayah setempat.
Akibat kejadian itu, baik Badri maupun Ikhwan sama-sama mendapati luka serius akibat sabetan senjata tajam. Dimana, Badri mengalami luka tusuk di bagian pantat sebelah kanan, dua luka tusuk di lengan sebelah kiri dan luka sayat di telapak tangan sebelah kiri.
Sementara, Ikhwan mengalami luka bacok di bagian leher bagian kanan, luka bacok di leher bagian kiri, luka bacok di kepala, luka bacok di bagian muka dan luka bacok di bagian lengan kiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologis kejadian bermula pada Minggu (12/11) sekira pukul 12.00 WIB, saat itu Badri menghampiri Ikhwan di gubuk ladang milik Ikhwan di Pekon Bahway
Sesampainya di sana, terjadil perkelahian antara keduanya yang mengakibatkan luka-luka yang di akibatkan oleh senjata tajam.
Setelah terjadi Perkelahian Badri meninggalkan lokasi yang kemudian bertemu dengan salah seorang warga dan meminta tolong untuk di antarkan kerumah sakit agar ia mendapat perawatan medis. Kepada warga tersebut, Badri bercerita bahwa ia baru saja berkelahi dengan Ikhwan dan keduanya sama-sama mengalami luka.
Untuk kondisi Ikhwan yang saat itu juga mengalami luka parah, berawal dari sang anak yang mendapatkan kabar dari ibunya bahwa Ikhwan terluka parah dan sedang berada di gubuk ladang miliknya, Lalu sang anak langsung menjemput dan menuju ladang yang di maksud oleh ibunya dan membawa Ikhwan menggunakan sepeda motor menuju rumah sakit.