BATUBRAK - Puskesmas Batubrak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) secara serentak akan melaksanakan sosialisasi kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio kepada seluruh kader posyandu dan TP-PKK Pekon di wilayah tersebut, hari ini Rabu 10 Juli 2024 bertempat di aula kantor kecamatan setempat.
Sosialisasi dilaksanakan untuk mensukseskan kegiatan PIN Polio yang akan dilaksanakan pada 23 Juli mendatang. Sehingga masyarakat khususnya yang memiliki anak usia 0-7 tahun diminta agar dapat mengikuti pelayanan di pos imunisasi terdekat mulai dari puskesmas, posyandu maupun di sekolah.
Kepala Puskesmas Batubrak Nezwan S.K.M, menjelaskan sosialisasi serentak yang di ikuti oleh seluruh kader posyandu dan TP-PKK dari 11 pekon itu dilakukan untuk menyatukan persepsi agar pelaksanaan PIN polio berjalan sukses dan lancar
“Secara teknis pelaksanaan PIN polio akan dilakukan di seluruh pekon dengan fokus pelaksanaan di masing-masing balai posyandu, sekolah dan secara terpusat di puskesmas, dan untuk membahas secara teknis diperlukan sosialisasi secara serentak kepada seluruh kader posyandu dan TP-PKK Pekon besok (Rabu red),” ucap Nezwan.
Dia mengatakan, perlu dipahami bahwa penyakit polio tidak dapat diobati tapi dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit ini disebabkan oleh virus poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot, selain itu juga dapat menyerang otot lain seperti otot pernafasan sehingga dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.
“Karena itu kami mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya membawa buah hatinya mengikuti imunisasi gratis ini di pos imunisasi yang ada di setiap pekon nantinya. Sekaligus kami mengajak semua elemen agar mensosialisasikan hal ini kemasyarakat,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa penyakit itu ditularkan dari orang ke orang dan menyebar melalui kontak dengan makanan, air atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang yang terinfeksi.
“Kita berharap masyarakat tidak menyepelekan pemberian vaksin ke anaknya sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan kondisi kesehatan yang baik,” pesannya.
Pada imunisasi itu, pihaknya telah menentukan target dengan sasaran anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Setiap anak diberikan dua tetes manis dan pada setiap anak dengan interval waktu satu bulan.
“Anak yang mendapatkan imunisasi polio ini capaian cakupannya sekurang-kurangnya adalah 95 persen di setiap putaran baik pertama dan kedua,” pungkasnya.*