Dibungkus Kegiatan Amal, Trail Adventure di Pekon Wayngison Sisakan Kekecewaan Warga
Trail Adventure yang dikemas dalam 'Gas Amal' yang digelar pengurus Karang Taruna di Pekon Wayngison, Kecamatan Batuketulis, menyisakan kekecewaan masyarakat karena mengakibatkan sejumlah jalan rusak.--
BATUKETULIS - Kegiatan Trail Adventure yang dikemas dalam "Gas Amal" yang diselenggarakan oleh pengurus Karang Taruna di Pekon Wayngison, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat, menyisakan kekecewaan di kalangan warga setempat.
Acara yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai komunitas motor trail di Lampung Barat ini awalnya dirancang sebagai kegiatan keagamaan dan sosial. Namun, dampak yang ditinggalkan justru memicu protes dari warga, terutama karena kerusakan jalan yang merupakan akses utama menuju areal perkebunan mereka.
Kerusakan parah dilaporkan terjadi di jalur-jalur perkebunan di wilayah Pekon Sukarame, tepatnya di titik-titik seperti Way Haliwang dan Pahiton. Jalan yang semula digunakan sehari-hari oleh warga untuk mengangkut hasil kebun kini rusak berat, dipenuhi lumpur, dan sulit dilewati.
”Kami sangat kecewa. Jalan ini adalah penghidupan kami sehari-hari untuk membawa hasil kebun. Sekarang malah rusak seperti bubur dan berlumpur. Kenapa jalan ini dijadikan tempat hiburan trail?” ungkap salah satu warga yang terdampak.
Warga berharap agar kejadian ini tidak terulang di masa mendatang. Pihaknya juga meminta pihak panitia bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut.
”Ini kami harap ini pertama dan terakhir, sangat sulit untuk megembalikan kondisi jalan seperti semula apalagi sekarang sedang musim penghujan, mereka yang terhibur kami yang gotong royong memperbaiki,” keluhnya.
Menanggapi protes warga, Ketua Karang Taruna Pekon Wayngison, Yudi Reliawan, menyebut bahwa kegiatan tersebut sudah mendapat izin dari pemerintah pekon setempat. Ia menjelaskan bahwa koordinasi dengan para peratin, termasuk di wilayah Pekon Sukarame yang dilakukan dua hari sebelum acara dimulai.
”Kami sudah berkoordinasi dengan para peratin, termasuk di wilayah Sukarame yang dilaporkan ada kerusakan. Jadi, izin sudah kami kantongi dari peratin setempat,” ujar Yudi.
Meski sudah ada izin, Yudi menegaskan bahwa pihaknya tetap bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan. Ia menyatakan panitia akan melakukan pengecekan ulang pada jalur yang dilalui peserta trail dan siap melakukan perbaikan secara gotong royong bersama warga.
”Terlepas dari protes yang ada, sebenarnya kami memang sudah menjadwalkan pengecekan jalur. Apabila ada kerusakan, kami akan memperbaikinya bersama-sama. Paling lambat besok kami akan cek ulang kondisi jalan,” tambah Yudi. (edi/nopri)