Apakah Perekat Pestisida Penting Untuk Tanaman?

Penyemprotan pestisida pada tanaman / Foto--iStock--

Radarlambar.Bacakoran.co - Pestisida merupakan alat penting yang digunakan oleh petani untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Namun, masalah besar sering muncul karena sifat pestisida yang mudah terbilas, terutama saat hujan atau penyiraman rutin. Pada kondisi seperti ini, perekat pestisida menjadi solusi yang sangat efektif. Perekat ini berfungsi untuk membantu pestisida menempel lebih lama pada permukaan tanaman, memperpanjang waktu kerjanya, dan pada akhirnya meningkatkan hasil panen.

Sebagai contoh, seorang petani bawang merah di Tegal mengalami penurunan hasil panen yang drastis setelah gagal menggunakan perekat pestisida. Hasil panennya anjlok dari 75 ton per hektare menjadi hanya 35 ton per hektare. Hal ini terjadi karena permukaan daun bawang merah yang dilapisi lilin alami, yang menyebabkan pestisida sulit menempel. Ditambah lagi dengan penyiraman harian yang menyebabkan larutan pestisida terbilas, mengurangi efektivitas perlindungannya.

Perekat pestisida berperan penting dalam mengatasi masalah ini dengan memperpanjang waktu ketahanan pestisida di permukaan tanaman. Dalam cuaca hujan, hanya sekitar 20% pestisida yang bisa diserap oleh tanaman, sementara sisanya terbuang. Pada musim kemarau, pemborosan bisa mencapai 40%. Penggunaan perekat membantu mengurangi pemborosan ini, memastikan bahwa pestisida dapat bertahan lebih lama di permukaan tanaman dan lebih banyak yang diserap oleh tanaman untuk perlindungan yang lebih efektif.

Pada saat serangan hama memuncak, petani biasanya meningkatkan frekuensi penyemprotan pestisida. Dengan mencampurkan satu sendok teh perekat ke dalam satu tangki semprot berkapasitas 17 liter, pestisida bisa bertahan lebih lama di daun tanaman. Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi pestisida untuk bekerja, melawan hama yang menggerogoti tanaman.

Secara ilmiah, perekat bekerja dengan menurunkan kohesi larutan (daya tarik antar molekul cairan) dan meningkatkan adhesi (daya rekat larutan dengan permukaan daun). Ini membuat larutan pestisida lebih mudah menempel pada daun. Meskipun pestisida sintetis sudah mengandung sedikit perekat, konsentrasinya seringkali terlalu rendah untuk memberikan daya rekat yang optimal. Dengan menambahkan perekat, pestisida bisa bertahan lebih lama dan bekerja lebih efektif.

Selain membantu meningkatkan daya rekat, perekat juga berguna untuk mengubah pestisida menjadi kabut halus saat disemprotkan. Kabut ini lebih merata dan dapat menempel dengan baik pada seluruh permukaan daun, menjangkau bagian-bagian yang sulit dijangkau. Tanpa perekat, butiran semprotan seringkali lebih besar dan kurang merata, mirip dengan air hujan yang hanya mengalir tanpa memberikan perlindungan yang efektif.

Perekat tidak hanya bermanfaat untuk tanaman yang memiliki permukaan licin, seperti bawang merah, tetapi juga untuk tanaman berbulu seperti padi. Pada tanaman berbulu, perekat membantu memastikan bahwa pestisida dapat menempel dengan baik pada daun, meskipun ada banyak rambut halus yang menutupi permukaan daun. Hal ini menjamin bahwa perlindungan dari hama dapat tercapai secara merata.

Penting untuk diingat bahwa penyemprotan pestisida sebaiknya tidak dilakukan pada siang hari ketika matahari sedang terik dan angin kencang. Pada waktu ini, penguapan pestisida akan berlangsung lebih cepat, mengurangi efektivitasnya. Dengan bantuan perekat, penguapan dapat diminimalkan, sehingga pestisida tetap dapat bekerja secara optimal meskipun dilakukan di tengah hari yang panas.

Namun, penggunaan perekat harus dilakukan dengan hati-hati. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti daun yang kering atau terbakar karena pengeringan yang berlebihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label produk perekat dan pestisida.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan