SDN 1 Sumberalam Peringati Isra Mi’raj dengan Pembelajaran Bermakna di Kehidupan Modern
MELUARGA - Besar SDN 1 Sumberalam Kecamatan Airhitam melaksanakan Isra Mi'raj. Foto/Dok--
Radarlambar.bacakoran.co-SDN 1 Sumberalam, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menggelar peringatan Isra Mi’raj dengan tema Menghidupkan Nilai-Nilai Isra Mi’raj dalam Kehidupan Modern, pada Sabtu (25/1/2025)
Kegiatan ini menjadi momen refleksi bagi siswa untuk memperkuat keimanan serta memahami esensi perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang menjadi dasar kewajiban sholat lima waktu.
Acara yang berlangsung di aula sekolah ini dihadiri oleh seluruh siswa, guru, serta tokoh masyarakat. Dalam sambutannya, Kepala SDN 1 Sumberalam, Yudha Sutri, S.Pd., menegaskan bahwa peringatan Isra Mi’raj bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga bagian dari upaya sekolah dalam membangun karakter religius peserta didik.
"Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai dari Isra Mi’raj, siswa tidak hanya mendapatkan wawasan keislaman yang lebih luas, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan modern, baik di lingkungan sekolah maupun di luar," ujar Yudha Sutri.
Peringatan ini semakin bermakna dengan kehadiran Ustadz H. Suluri, seorang tokoh agama dari Pekon Sumberalam, yang menyampaikan tausiah mengenai perjalanan Isra Mi’raj dan sejarah sholat lima waktu dalam kehidupan para nabi.
Ia menjelaskan bahwa sholat bukan hanya sekadar ritual ibadah, melainkan juga sarana komunikasi langsung antara manusia dan Allah SWT. Setiap waktu sholat memiliki makna sejarah yang mendalam, di antaranya.
Sholat Subuh dilaksanakan pertama kali oleh Nabi Adam AS sebagai bentuk taubatnya kepada Allah SWT setelah diturunkan ke bumi.
Sholat Dzuhur dipraktikkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai wujud rasa syukur setelah pengorbanan Nabi Ismail digantikan oleh domba.
Sholat Ashar dilakukan oleh Nabi Yunus setelah diselamatkan dari dalam perut ikan besar sebagai bentuk ketundukan dan rasa syukur kepada Allah.
Sholat Maghrib, dikerjakan oleh Nabi Isa setelah mendapatkan perlindungan dari Allah SWT ketika dikejar oleh kaum yang menolaknya.
Sholat Isya, ditunaikan oleh Nabi Musa setelah menerima wahyu di Bukit Tursina sebagai bukti ketaatan dan keyakinannya kepada Allah.
Dalam tausiahnya, Ustadz H. Suluri menekankan bahwa sholat merupakan ibadah utama yang menjadi lokomotif bagi ibadah lainnya. Dengan menegakkan sholat lima waktu, umat Islam dapat membangun disiplin, ketakwaan, serta akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
"Di tengah arus modernisasi yang semakin pesat, sholat menjadi benteng yang menjaga manusia dari pengaruh negatif serta membimbing mereka dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah," jelasnya.
SDN 1 Sumberalam berkomitmen untuk tidak hanya mengajarkan ilmu akademik tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan siswa. Dalam acara ini, para siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi seputar pentingnya sholat dalam kehidupan mereka.