12 Hektar Tanaman Padi Terserang Hama

TERSERANG HAMA_ Sekitar 12 hektar lahan persawahan di Kecamatan Sukau dan Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat terserangan hama. -Foto Dok---

BALIKBUKIT - Sekitar 12 hektar lahan persawahan di Kecamatan Sukau dan Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat terserangan hama. Terkait hal itu, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat bergerak cepat untuk menangani permasalahan ini demi menyelamatkan hasil pertanian para petani.

Kepala DTPH Lampung Barat, Ir. Nata Djudin Amran M.M., mengungkapkan bahwa serangan hama ini terjadi pada tanaman padi yang berusia antara 30 hingga 60 hari. Di Kecamatan Sukau, tepatnya di Pekon Bumijaya, sekitar 2 hektar lahan padi milik petani terinfeksi oleh beberapa jenis hama, termasuk hama sundep, hawar daun pelepah, dan walang sangit.

”Kami telah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan ternyata memang terdapat serangan hama yang cukup signifikan pada sebagian lahan. Dari total 35 hektar lahan padi di area tersebut, sekitar 2 hektar teridentifikasi terserang hama,” jelas Nata pada Jumat (14/2/2025).

Untuk mengantisipasi meluasnya serangan hama yang dapat merugikan petani, DTPH langsung mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan obat-obatan pertanian, seperti Ferterra, Nordox, dan Manufer. Petani yang terdampak juga telah didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dalam melakukan penyemprotan di area yang terkena serangan hama.

Tidak hanya di Kecamatan Sukau, serangan hama juga mengancam lahan persawahan di beberapa pekon di Kecamatan Suoh, yakni Pekon Sumberagung, Pekon Bandingagung, dan Pekon Ringinsari. Di sini, dari total luas 24 hektar lahan padi, sekitar 10 hektar di antaranya terserang hama wereng. Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan, DTPH juga telah menyalurkan bantuan obat-obatan untuk  disemprotkan oleh petani. “Usia tanaman padi sekiitar 45 hari,” kata dia

”Setiap kali ada serangan hama yang terdeteksi, kita langsung bergerak cepat untuk memberikan dukungan kepada petani. Dengan memberikan obat-obatan yang tepat dan dilakukan penyemprotan sesuai dosis, kita berharap serangan hama ini bisa dikendalikan sebelum menyebar lebih luas," tambah Nata.

Nata juga mengimbau kepada seluruh petani di Lampung Barat agar segera melaporkan jika mereka menemukan tanda-tanda serangan hama atau penyakit pada tanaman padi mereka. Hal ini penting agar DTPH bisa segera mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

”Jika petani sudah menemukan adanya tanda-tanda serangan hama, mereka harus segera melaporkan ke Penyuluh Lapangan. Penanganan dini sangat penting untuk menghentikan penyebaran hama sebelum lebih banyak tanaman yang terserang," tegasnya.

Selain itu, Nata juga mengingatkan agar petani memahami dan menerapkan dasar-dasar 4 T dalam penanggulangan hama dan penyakit tanaman, yaitu tepat dosis, tepat waktu, tepat jenis obat, dan tepat sasaran. Dengan cara ini, pengendalian hama dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Diharapkan melalui gerakan massal pencegahan dan penanggulangan yang terkoordinasi dengan baik, serangan hama ini dapat diminimalisir, dan petani dapat melanjutkan usaha pertaniannya tanpa terganggu oleh kerugian yang disebabkan oleh hama dan penyakit. “Untuk lahan yang terkena serangan hama biasanya ada penurunan produksi sekitar 10 persen, namun mudah mudahan tidak sampai seperti itu,” kata dia

DTPH Kabupaten Lampung Barat terus menjalin komunikasi yang baik dengan para petani dan PPL untuk memastikan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan hama ini berjalan dengan efektif. Selain distribusi obat-obatan, tim penyuluh juga memberikan penyuluhan kepada petani mengenai cara-cara yang tepat dalam mengelola pertanian agar terhindar dari serangan hama.

Dengan kerjasama yang solid antara dinas terkait, petani, dan masyarakat setempat, diharapkan lahan persawahan di Lampung Barat tetap produktif dan mampu memberikan hasil yang optimal meskipun dihadapkan pada ancaman serangan hama yang berpotensi merusak tanaman padi. (lusiana) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan