Faktor Penyebab Mahalnya Biaya Kesehatan di Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. - Foto Net--
RADARLAMBAR.BACAKORQN.CO -Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan beberapa alasan yang menyebabkan biaya layanan kesehatan di Indonesia sangat tinggi. Salah satunya adalah ketidakseimbangan antara kenaikan pengeluaran sektor kesehatan dan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Budi, sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar karena anggaran kesehatan terus meningkat lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi negara.
“Sistem kesehatan di Indonesia mengelola dana sebesar Rp614 triliun setiap tahun. Masalahnya adalah pengeluaran untuk kesehatan selalu tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi, yang jika dibiarkan, dapat mengganggu stabilitas sistem kesehatan jangka panjang,” ujar Budi
Ia memberikan gambaran, jika seseorang mengeluarkan uang 10% lebih banyak setiap tahun sementara pendapatannya hanya bertambah 5%, maka dalam jangka panjang, keuangan negara bisa menghadapi masalah serius.
Kurangnya Transparansi dalam Pembiayaan Medis
Salah satu penyebab tingginya biaya kesehatan di Indonesia adalah kurangnya transparansi dalam sistem pembiayaan medis. Budi mencontohkan perbedaan harga yang signifikan antara berbagai fasilitas kesehatan.
Sebagai contoh, biaya sunat di klinik bisa mencapai Rp500 ribu, sementara di rumah sakit daerah bisa mencapai Rp1 juta, dan di rumah sakit swasta besar bisa mencapai Rp5 juta.
Perbedaan harga yang sangat besar ini menunjukkan bahwa sistem pembiayaan medis di Indonesia kurang transparan dan membingungkan masyarakat dalam memilih tempat layanan kesehatan.
Selain itu, Budi juga menyebutkan bahwa harga obat-obatan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan negara-negara tetangga, dengan harga obat di Indonesia bisa mencapai 3 hingga 4 kali lipat lebih mahal dibandingkan Malaysia.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman pasien tentang harga pasar dan kebutuhan medis yang sesungguhnya.
Peran Asuransi yang Masih Terbatas
Budi juga mengingatkan bahwa untuk menekan biaya kesehatan, peran asuransi kesehatan harus diperkuat.