Milisi Myanmar Rencanakan Deportasi 10.000 Pelaku Penipuan Online ke Thailand

Ilustrasi Pelaku Penipuan Online.//Foto; Ilustrasi--

Radarlambar.Bacakoran.co - Milisi Pasukan Penjaga Perbatasan Karen (BGF) di Myanmar mengumumkan langkah signifikan dalam upaya pemberantasan penipuan online dengan merencanakan deportasi hingga 10.000 pelaku penipuan online ke Thailand. Langkah ini diambil setelah pusat-pusat penipuan online semakin berkembang di wilayah perbatasan Myanmar, yang dikenal sering kali melibatkan pekerja paksa untuk menipu korban di seluruh dunia.

Juru bicara BGF Karen, Mayor Naing Maung Zaw, Sabtu 15 Februari 2025 kemarin menyatakan bahwa penghapusan semua pusat penipuan online di wilayah yang mereka kontrol telah menjadi prioritas utama mereka. dikatakannya, pihaknya telah membuat daftar dan siap memindahkan sekitar 10.000 orang (ke Thailand).

Deportasi Bertahap

Deportasi ini akan dilakukan secara bertahap, dengan sekitar 500 orang akan dipindahkan setiap hari melalui perbatasan menuju Thailand. Tindakan tegas ini berfokus pada Shwe Kokko, sebuah kompleks permukiman yang terletak di wilayah BGF Karen di Myawaddy, Myanmar Timur. Shwe Kokko sebelumnya dikenal sebagai daerah yang sebagian besar terdiri dari ladang pertanian, namun dalam beberapa tahun terakhir, tempat ini bertransformasi menjadi pusat aktivitas penipuan online, perdagangan manusia, dan perjudian ilegal.

Menurut laporan, para pelaku penipuan online di kawasan ini sering kali menjanjikan pekerjaan bergaji tinggi kepada para korban, namun mereka kemudian dipaksa untuk terlibat dalam penipuan daring. Banyak yang tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di sana karena ancaman hukuman berat yang diberikan jika mereka menolak. Para korban penipuan ini berasal dari berbagai negara, dengan fokus utamanya adalah warga negara China.


Kerja Sama dengan Thailand

Proses deportasi ini telah mendapatkan perhatian dari pihak berwenang di Thailand. Satuan tugas militer Thailand yang berada di Provinsi Tak telah bekerja sama dengan BGF Karen untuk menerima setidaknya 7.000 pelaku penipuan online yang akan dipindahkan dari kompleks penipuan di Myanmar. Meski begitu, pihak berwenang Thailand belum memberikan komentar resmi mengenai tindakan ini.

Penggerebekan dan deportasi massal ini dilakukan bersamaan dengan operasi militer yang sedang berlangsung di wilayah Shwe Kokko dan Myawaddy, yang dikenal sebagai pusat kegiatan penipuan online dan perdagangan manusia di perbatasan Myanmar-Thailand.


Komitmen BGF Karen untuk Memberantas Aktivitas Ilegal

Mayor Naing Maung Zaw menegaskan bahwa BGF Karen berkomitmen untuk membersihkan wilayah mereka dari aktivitas ilegal yang telah merugikan masyarakat internasional. Penggerebekan ini bertujuan untuk memberantas penipuan online yang semakin meresahkan, serta memberikan tekanan pada perdagangan manusia yang telah menjadi ancaman serius bagi banyak korban.

Langkah ini juga diambil setelah Thailand baru-baru ini mendeportasi sepuluh warga negara China yang diduga terlibat dalam kasus penculikan aktor Tiongkok yang terjerat dalam penipuan online di pusat aktivitas Myawaddy. Para tersangka tersebut bagian dari geng yang menargetkan warga negara China sebagai korban penipuan.

Tindakan keras yang diambil oleh BGF Karen menunjukkan bahwa mereka berusaha mengurangi dampak dari penipuan online yang telah merusak reputasi wilayah tersebut dan menekan aktivitas ilegal yang semakin meluas. Pemerintah Thailand dan Myanmar akan terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa para pelaku penipuan online ini tidak lagi menjadi ancaman bagi negara mereka dan dunia.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan