ID Food Harapkan Suntikan Dana dari BPI Danantara

Dirut ID Food Sis Apik berharap mendapat suntikan dana untuk mencapai swasembada pangan usai bergabung ke Danantara. -Foto-net.--
Radarlambar.bacakoran.co - Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food, Sis Apik Wijayanto, menegaskan bahwa perusahaannya memiliki peran strategis dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional yang menjadi target pemerintahan saat ini.
Untuk itu, ia berharap adanya dukungan finansial dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), mengingat pentingnya peran ID Food dalam menjaga stabilitas pangan di Indonesia.
Saat ini, mekanisme penugasan pemerintah kepada ID Food dilakukan melalui sistem kompensasi, di mana perusahaan baru menerima pembayaran setelah proses pengadaan selesai. Model ini kerap menjadi tantangan tersendiri bagi ID Food, terutama dalam memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pangan di tengah fluktuasi pasar. Dengan adanya Danantara, diharapkan sistem ini dapat lebih fleksibel, sehingga ID Food bisa mendapatkan dana terlebih dahulu untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih optimal.
Pemerintah telah meresmikan BPI Danantara sebagai lembaga investasi negara yang bertugas mengelola aset BUMN dan memperkuat permodalan perusahaan-perusahaan strategis. Pada tahap awal, Danantara menaungi tujuh BUMN besar, yaitu PT Pertamina, PT PLN, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Mandiri, PT Telkom Indonesia, dan MIND ID. Namun, ke depan, seluruh BUMN diproyeksikan akan berada di bawah naungan badan ini.
Dalam konteks pengelolaan pangan nasional, keberadaan Danantara diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi ID Food, terutama dalam mendukung program ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Dengan permodalan yang lebih kuat, ID Food dapat lebih leluasa dalam mengembangkan infrastruktur distribusi, memperluas jaringan logistik, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan stok pangan nasional.
Selain itu, tantangan utama dalam sektor pangan saat ini mencakup fluktuasi harga komoditas, ketergantungan terhadap impor bahan pangan tertentu, serta keterbatasan akses petani dan nelayan terhadap sarana produksi yang memadai.
ID Food, sebagai holding pangan BUMN, memiliki mandat untuk menjembatani kepentingan negara dan masyarakat dalam memastikan ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan di pasar. Oleh karena itu, dukungan finansial dari Danantara akan menjadi faktor kunci dalam memperkuat peran ID Food sebagai penggerak utama industri pangan nasional.
Pemerintah juga terus mengembangkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan, termasuk melalui sinergi antara BUMN pangan dan sektor swasta. Dengan adanya integrasi ID Food ke dalam sistem investasi nasional melalui Danantara, diharapkan efisiensi dalam pengelolaan pangan dapat ditingkatkan, sehingga target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat.(*)