Taiwan Pilih Pendekatan Diplomatis, Tidak Balas Tarif AS dan Fokus pada Investasi

Presiden Taiwan, Lai Ching-te-Foto Instagram@william_chingte-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengungkapkan bahwa Taiwan akan membuka kesempatan untuk negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat, menawarkan tarif nol sebagai bagian dari strategi untuk mempererat hubungan ekonomi tanpa adanya tarif perdagangan. 

Keputusan ini muncul setelah Taiwan memilih untuk tidak merespons kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS dengan cara yang sama, melainkan berfokus pada pengurangan hambatan perdagangan dan memperluas investasi di AS.

Langkah ini diambil setelah AS mengimplementasikan kebijakan tarif baru yang mencakup berbagai barang impor, termasuk produk dari Taiwan, yang berpotensi memengaruhi perdagangan bilateral. 

Meski demikian, produk utama Taiwan, yaitu semikonduktor, tidak masuk dalam kategori barang yang dikenakan tarif lebih tinggi.

Lai, dalam sebuah pernyataan video setelah pertemuan dengan pelaku bisnis kecil dan menengah, menyebutkan bahwa ekonomi Taiwan sangat bergantung pada perdagangan dan akan terpengaruh oleh kebijakan tarif tersebut. 

Lai juga mengusulkan bahwa Taiwan dapat memulai negosiasi perdagangan dengan AS menggunakan tarif nol, yang serupa dengan model perjanjian perdagangan bebas yang ada antara AS, Kanada, dan Meksiko.

Ia juga menekankan bahwa komitmen Taiwan untuk terus berinvestasi di AS tetap teguh, selama hubungan ekonomi ini menguntungkan kedua belah pihak. 

Sebagai contoh, TSMC, perusahaan semikonduktor terbesar Taiwan, telah mengumumkan investasi besar-besaran senilai US$100 miliar di AS sebagai bagian dari strategi untuk memperdalam hubungan ekonomi.

Selain semikonduktor, Lai menyebutkan bahwa sektor lainnya seperti elektronik, komunikasi, dan energi akan menjadi fokus utama dalam memperluas kolaborasi industri antara Taiwan dan AS. 

Di samping itu, pemerintah Taiwan juga mempertimbangkan untuk memperbesar pembelian produk-produk AS, termasuk barang-barang pertanian dan industri, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi.

Selain hubungan dagang, Taiwan juga merencanakan untuk melakukan pembelian persenjataan dari AS guna meningkatkan keamanan nasionalnya. 

Lai menekankan bahwa penghapusan hambatan dagang non-tarif menjadi hal penting agar proses negosiasi bisa berlangsung dengan lancar. 

Walaupun Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan AS, Lai menegaskan bahwa AS tetap menjadi mitra internasional yang sangat vital, khususnya dalam hal dukungan militer.

Di tengah ketegangan dengan China yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, Lai mengajak rakyat Taiwan untuk tetap teguh dan optimistis. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan