Harga Minyak Mentah Terus Turun Usai Pengenaan Tarif Impor oleh Trump

Harga minyak mentah turun tajam setelah Trump tetapkan tarif impor-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

Sementara itu, Indonesia juga mencatatkan produksi batu bara yang melampaui target, mencapai 836 juta ton pada 2024. 

Namun, permintaan batu bara global menurun pada kuartal pertama 2025, yang terutama disebabkan oleh pengurangan impor oleh negara-negara besar seperti China dan India.

 

2. Penurunan Harga CPO (Crude Palm Oil)

Harga minyak kelapa sawit (CPO) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin. 

Berdasarkan data dari Trading Economics, harga CPO turun sebesar 2,34 persen, menjadi MYR 4.280 per ton. 

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap dampak tarif impor yang ditetapkan oleh Trump, yang dapat melemahkan ekonomi global dan menurunkan permintaan minyak sawit.

Namun, ekspor minyak sawit Malaysia menunjukkan sedikit peningkatan pada bulan Maret, yang dapat membantu meredam penurunan harga lebih lanjut. 

Di AS, ada juga usulan untuk meningkatkan mandat biomassa diesel, yang mungkin memberikan sedikit dampak positif terhadap pasar minyak kelapa sawit.

 

3.  Penurunan Harga Nikel

Harga nikel juga mengalami penurunan pada akhir perdagangan Senin. Berdasarkan informasi dari Trading Economics, harga nikel turun 1,09 persen, mencapai USD 14.480 per ton. 

Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran terkait kelebihan pasokan nikel, terutama dari Indonesia, serta dampak dari perang dagang antara AS dan China yang menyebabkan ketidakpastian di pasar global.

 

4. Harga Timah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan